Tak terasa hari telah sore saja, Alice larut dalam suasana hangat di rumah mertuanya itu. Ditambah lagi baby Raihan yang anteng dan tidak rewel ketika bersama Melisa dan Amira yang selalu melimpahkan kasih sayangnya pada sang anak hingga merasa nyaman berada disana. Berbeda ketika di rumah, anaknya cenderung diam dan tak banyak hiburan. Hanya dirinya dan si asisten, temannya.
"Aduh lucu banget sih ponakan gue ini."
Mhhh
Melisa mencium perut Raihan berkali-kali yang kini tengah telentang tidur dengan gaya khasnya, kedua tangan terkepal keatas dan kedua kaki terbuka membuat bayi itu tergelak karena geli. Kalau dilihat-lihat lucu, apalagi Melisa tak berhenti untuk tersenyum dan sesekali tertawa melihat tingkah lucu dan menggemaskan Raihan.
"Jangan diganggu Mel, nanti bangun. Marah lagi nanti dia."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com