Disinilah Melisa menjalani hari-harinya di dalam kamar, mengurung diri setelah kejadian beberapa hari lalu yang menimpa dirinya. Rasa trauma kini menyelimuti dirinya, bayang-bayang mengerikan beberapa hari lalu masih membekas jelas di ingatannya.
Sudah empat hari sudah keluarganya mendatangkan psikiater untuk mengobati rasa trauma itu. Syukurnya keadaan gadis itu sudah mulai membaik setelah menjalani terapi dan pendekatan oleh psikiater. Namun Melisa masih tetap tidak mau keluar dari dalam kamar.
Tok tok
Ceklek
"Masuk." Sahut dari balik pintu.
"Maaf om, ada apa ya, saya dipanggil mendadak kesini."
"Lebih baik kita bicara di sofa sana, Za."
Reza hanya bisa duduk sembari menunggu Bambang mengatakan maksudnya sehingga memintanya datang ke kantor itu. Pasalnya tidak biasanya di saat jam kerja dirinya diminta menemui Bambang.
"Reza, apa kamu sudah memiliki pacar?"
Deg
Reza terkesiap mendapatkan pertanyaan meluncur dari Bambang.
"Kenapa ya, Om?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com