Riana menatap wajah Arsa dengan air mata yang terus mengalir, bersyukur posisi mereka saat ini jauh dari jalan dan temannya yang entah kemana. membiarkan dirinya hanya berdua dengan pria menyebalkan dan mesum macam dia.
"Kenapa diam hah! puas kamu menjadikan aku wanita kotor puas kamu!!?" Teriak Riana di depan Arsa.
Arsa mengusap wajahnya kasar sungguh. entah kenapa setiap melihat Riana membuatnya sesuatu yang telah lama ia pendam bahkan dengan wanita manapun ia tidak pernah merasakan ingin menyentuhnya apa lagi untuk melakukan hal yang senonoh seperti ini. melihat Riana menangis entah kenapa hatinya begitu sesak ada rasa yang dia sendiri tidak tahu apa, namun ia tidak bisa melihat Riana menangis.
"Maafkan aku, tadinya aku hanya ingin mengecup sekilas tapi kamu ... kamu menyambut ciumanku sehingga terjadi hal yang seperti ini. maafkan aku." Kata Arsa lembut tangannya terulur menyentuh pipi Riana menghapus air matanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com