"Harini, ayo kita pergi jangan pedulikan pria aneh itu." Lita menarik Harini, mempercepat langkahnya menuju restoran ramen.
"Huuff, akhirnya sampai juga." Harini, memilih untuk duduk. Lita yang menuju kasir membayar ramen yang mereka pesan.
"Harini, kamu tahu kenapa ramen disini jauh lebih ramai dibandingkan dengan tempat lain?" Harini menggelengkan kepalanya.
"Karena, disini tidak ada penumpukan pelanggan. seperti tadi saat kita memesan kita langsung membayar jadi saat kita selesai makan kita bisa langsung pergi tanpa harus antri di kasir." Lita dengan antusias, menceritakan pada Harini.
"Lita, jika kamu terus saja bicara kapan kamu akan makan ramen nya?" Kata Harini.
"Ya, tuhan. aku cerita tanpa mengingat jika ramen ada di depan mata." Kata Lita.
Mereka menikmati ramen yang sejak berapa hari di inginkan Lita, dan hari ini mereka baru bisa membelinya. Harini yang lebih dulu menghabiskan ramen, membuat Lita membulatkan matanya.
"Harini, kau sudah menghabiskannya?" Tanya Lita.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com