webnovel

Hangout

Gadis itu mengerjapkan matanya perlahan kala ia mendengar ada yang memanggil namanya. Bibirnya melengkung keatas saat menyadari bahwa suara itu berasal dari ponselnya dan disana terpampang jelas wajah Akala yang sudah segar. Sepertinya pria itu sudah mandi.

Dan Akala benar benar tidak mematikan telefonnya semalaman.

"Bangun kebooo," ejek Akala diseberang sana.

"Ini udah bangun."

Alesya mengucek matanya kemudian matanya melirik kearah jam dinding yang sekarang menunjukkan pukul 05.00 pagi.

"Kamu bangun dari jam berapa?" tanya Alesya sambil mencepol rambutnya asal.

"Udah bangun dari awal subuh tadi. Aku liatin kamu tidurnya pules banget si ga tega mau bangunin kamu."

"Terus kamu pagi-pagi gini udah mandi mau kemana?"

"Aku mau ke kampus abis ini. Mau tanda tangan lpj kegiatan."

"Sama semua anggota BEM?"

"Ngga, aku cuma sama Galih aja. Hari ini ga ada rapat sama semua anak BEM. Btw kamu jadi pergi nanti?"

"Iya jadi."

"Yaudah hati-hati yaa nanti. Sana sholat dulu udah jam berapa ini."

"Hehe iyaa ini mau sholat. Aku matiin dulu yaa kamu juga hati-hati ke kampusnya. Byee"

"Iyaa sayang, goodbye."

Setelah mematikan telefonnya, Alesya bergegas menuju ke kamar mandi untuk berwudhu kemudian melaksanakan sholat subuh karena sebentar lagi matahari sudah muncul.

Gadis itu keluar kamar dengan wajah yang sudah segar karena habis mandi. Dihampirinya sang mama dan papa nya yang sedang makan bersama di ruang makan.

"Pagi mama papaku sayanggg." sapa Alesya setelah turun dari tangga dan kemudian menghampiri kedua orang tuanya dengan wajah yang ceria.

"Pagi sayang, tumben hari ini kok ga ke kampus?" tanya sang papa heran ketika melihat putri semata wayangnya hanya mengenakan pakaian rumahan.

"Libur sehari pah ini, lanjut besok ospek fakultas," jawab Alesya kemudian meminum segelas susu di depannya.

"Oh gitu, berarti hari ini di rumah aja kan ya?" tanya sang papa di sela sela makannya.

"Alesya hari ini ada janji sama Amanda sama Mikala juga pah mau pergi jalan-jalan," jawab Alesya seraya tersenyum lebar dan menunjukkan deretan giginya.

"Main mulu kamu ga pernah di rumah. Sekalinya libur pergi, mama sendirian terus tau di rumah. Papa kerja mulu, Alesya ngelayap mulu," rajuk sang mama yang membuat kedua manusia di depannya menggaruk tengkuknya salah tingkah.

"Hehe papa kan kerja buat kalian juga," ucap Adam, sang papa sekaligus suami dari Alvita.

"Kalo Alesya kan kuliah ma, maklum masih maba masih sibuk-sibuknya ospek. Libur sehari harus dimanfaatkan buat refreshing dong biar ga suntuk di rumah aja," jawab Alesya santai yang membuat sang mama mendengus sebal.

Setelah menyelesaikan sarapannya dan membantu sang mama mencuci piring bekas makannya, Alesya kembali ke kamarnya kemudian membuka aplikasi chat berwarna hijau di ponselnya yang sekarang dipenuhi notifikasi dari sahabatnya yang memberitahukan kepadanya bahwa mereka sudah otw.

Dengan cepat Alesya menuju kamar mandi nya untuk ganti baju.

Setelah 15 menit Alesya mengganti bajunya dan memoleskan sedikit make up diwajahnya supaya tidak terlihat pucat, tiba-tiba kedua sahabatnya masuk begitu saja ke dalam kamarnya yang membuat sang pemilik kamar terkejut.

Bagaimana tidak terkejut jika mereka masuk ke dalam kamar Alesya sambil berteriak dan membuka pintu kamarnya dengan kasar.

"Gila lo berdua, kalo pintu kamar gue rusak lo harus ganti." ancam Alesya kepada kedua sahabatnya itu namun yang diajak berbicara malah berbaring keatas kasur nya Alesya.

Alesya hanya bisa menghembuskan nafasnya sabar melihat tingkah kedua sahabatnya yang super aneh menurutnya.

"Eh si Daniel udah otw nih, yuk tunggu bawah aja," ucap Alesya setelah ia membuka ponselnya dan mendapat pesan dari Daniel bahwa sekarang lelaki itu sudah menuju rumahnya.

"Yah padahal udah enak banget rebahan disini," celetuk Mikala namun tak urung ia berdiri juga kemudian mengikuti kedua sahabatnya keluar.

Mereka bertiga kini menunggu kedatangan Daniel di ruang tamu seraya menikmati camilan yang dibawakan oleh Alvita, mama Alesya.

Setelah menunggu sekitar 10 menit, bunyi klakson di depan rumah Alesya menghentikan obrolan ketiga gadis tersebut.

"Tuh keknya udah dateng deh si Daniel. Kuyy keluar," ajak Amanda seraya menutup toples berisi camilan yang sekarang tersisa setengah.

Sebelum keluar, mereka pamit terlebih dahulu kepada Alvita yang kebetulan sedang menonton tv disana.

"Ma, kita pamit pergi dulu yaa," pamit Alesya mencium punggung tangan sang mama diikuti kedua sahabatnya yang ikut mencium punggung tangan Alvita juga.

"Iya hati-hati ya, kalian mau naik mobil siapa?" tanya Alvita.

"Kita dijemput temen baru kita di kampus kok ma," jawab Alesya.

"Oh gitu yaudah sana hati-hati pulangnya jangan sampe malem," ucap Alvita memberi peringatan.

"Siap mamaku sayang, kita pergi dulu yaa dadaah," pamit Alesya kemudian berjalan keluar rumahnya disusul kedua sahabatnya yang mengekor di belakangnya.

"Lama banget lo bertiga, gue tungguin disini juga baru keluar," omel Daniel setelah ketiga gadis itu masuk ke dalam mobilnya.

"Yaelah kan pamitan dulu sama nyokap gue Dan, lagian lo kan baru dateng." jawab Alesya yang sekarang duduk di samping Daniel yang kemudian mendapat anggukan setuju dari kedua sahabatnya yang duduk di belakang.

"Iya deh iyaa. Btw mau kemana kita hari ini?" tanya Daniel yang sekarang malah memainkan ponselnya.

"Ke mall aja yuk kita photobooth terus nonton bioskop aja, kebetulan ada film baru nih bagus," usul Amanda antusias.

"Ini baru jam 8 pagi bego, pagi banget mau nge mall, mau bukain pintu lo?" sewot Daniel tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Ya kita ke mall nya yang jauhan dikit kan sekalian jalan-jalan gitu," usul Amanda lagi.

"Gila lo. Ga ga! Bisa-bisa habis bensin gue buat ajak jalan-jalan lo bertiga. Nyenengin lo bertiga aja dah gamau gue," tolak Daniel mentah-mentah.

"Yelah lo bensin doang perhitungan banget. Dah nanti bensin gue yang bayarin. Dasar pelit!" ejek Amansa ketus yang membuat Mikala dan Alesya hanya terkekeh geli melihat kedua temannya itu adu mulut sejak tadi.

"Kalian debat mulu deh. Awas loh ntar malah saling suka," ucap Alesya seraya terkekeh geli.

"Idih gamau gue amit-amit suka sama makhluk pelit macem dia," ucap Amanda seraya bergidik jijik.

Daniel yang melihat itu pun langsung melempar kotak tissue yang ada di dashboard mobilnya ke wajah Amanda dan lemparannya tepat mengenai sasaran yang membuat gadis itu semakin naik pitam sedangkan sang pelaku tersenyum puas.

"LO! Awas lo ya!" teriak Amanda geram.

"Udah-udah lo berdua malah pada berantem gini kapan kita jalannya," ucap Mikala menengahi.

"Lagian noh temen lo nyebelin banget jadi orang," adu Daniel sambil menunjuk kearah Amanda.

"Lo yang nyebelin," jawab Amanda tak terima.

"Udah ah yok jalan Dan, gausah berantem mulu ntar jadi saling suka beneran kalian," ucap Alesya.

"Kalo gue maunya suka sama lo gimana?" celetuk Daniel kepada Alesya yang membuat gadis di sampingnya itu terdiam sebentar.

"Kaga elah, canda doang gue, Sya. Tegang amat muka lo kek mau diapain aja. Atau jangan-jangan lo baper lagi sama gue," ucap Daniel menebak.

"Apaan sih ngga lah. Ngaco aja lo," kilah Alesya yang hanya dibalas kekehan oleh lelaki disampingnya sebelum kemudian menyalakan mesin mobilnya dan melaju meninggalkan rumah Alesya.