Nanda menghentikan mobilnya di tepi pantai Kenjeran usai ia dan Ayu keluar dari pesta ulang tahun Nyonya Besar keluarga Hadikusuma.
“Kenapa kita ke sini?” tanya Ayu sambil mengedarkan pandangannya ke luar jendela mobil.
Nanda tersenyum. Ia segera keluar dan membukakan pintu untuk Ayu. “Kita santai di sini dulu. Lagipula, ini masih jam sepuluh.”
“Oh.” Ayu mengangguk dan melangkah keluar dari dalam mobil tersebut.
Nanda dengan cepat menyambar pinggang Ayu dan meletakkan tubuh wanita itu ke atas kap mobilnya. “Ayu, kita bisa bicara dari hati ke hati?” tanyanya.
Ayu terdiam sambil menatap wajah Nanda.
Nanda tersenyum manis. Kedua telapak tangannya bertumpu pada kap mobil dan mengunci tubuh Ayu di tengahnya. “Apa aku masih kurang ganteng, Ay?”
“Kenapa kamu tanya begitu?”
“Karena kamu selalu dingin sama aku,” jawab Nanda.
“Masa, sih? Mungkin perasaanmu aja karena sudah ada orang lain yang lebih menghangatkanmu,” sahut Ayu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com