Gelisah setiap hari karena memikirkan anaknya, dan sedikit rasa menyesal yang menyelinap ke hatinya.
Kebersamaan tetap berlangsung di rumah sang mertua, walau Haikal di sana hati Sera tetap gundah memikirkan bagaimana ia bisa menemui Serkan. Sebagai seorang ibu hatinya sudah cukup sakit menahan kerinduan itu.
Pak Pratama kemudian tertawa mendengar kenyataan putrinya langsung dari mulut ibu yang melahirkannya.
Serkan berada di ruangan ICU sekarang, keadaan Sarah juga tidak baik-baik saja, ia memikirkan banyak hal negatif. Damar duduk disampingnya, menunggu didepan ruangan ICU.
"Keen, kamu tau apa yang paling menyakitkan?" Sarah menbuka suara.
"Hem?" jawab Keenan lirih.
"Ketika aku adalah seorang Dokter yang bertugas mengobati orang lain, namun tidak pintar menyembuhkan penyakit putraku sendiri," Sarah menangis setelah mengucapkan kata-kata itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com