Shena mencoba mundur, selangkah, dua langkah. Sayangnya, Shena benar-benar telah tertipu, seseorang dari belakang mendekap mulutnya dengan kain, sehingga oksigen semakin sulit dia serap.
Sekarang sesak memenuhi ruang di dadanya, hingga akhirnya kegelapan menelan penglihatannya. Shena menutup mata sempurna.
Ponsel di genggaman Shena terlepas. Tubuhnya lunglai tak berdaya, mereka mengendong Shena ke mobil dan membawanya ke suatu tempat.
***
Satu pukulan keras dia layangkan di dinding sekolah itu. Arga menarik rambutnya kuat, peluh yang menetes tak mengurungkan niatnya untuk mencari Shena.
Dan di sini lah dia sekarang. Ketika tapakan kakinya terhenti, di jalan setapak yang sepi, hanya ada ponsel yang tergeletak.
Tatapan Arga lurus fokusnya tak mampu terpecah. Degupan jantung Arga memburu, dia ingin meyakini dirinya bahwa itu bukan ponsel milik Shena. Namun kenyataan, menamparnya secara perlahan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com