"Bicara baik-baik kamu bilang! Bagaimana caranya? Ketika anak itu mencoba membuka mulut, aku menahan ketakutan setengah mati." Alena terdiam sejenak. "Aku ketakutan San!" lirihnya pelan.
"Itulah kenapa aku menyuruh kamu untuk mengajari Shena berbicara yang baik-baik saja Alena." Sandi meninggikan intonasi suaranya.
"Kenapa tidak kamu aja yang mengajarinya? Dia juga putri kamu kan? Lihatlah sekarang, kamu lebih memilih pergi menghindari Shena. Dan meninggalkan aku yang terus berhadapan dengannya?" celetuk Alena dengan nada yang kesal.
"Aku pergi untuk pekerjaan! Bukan menghindari Shena!"
Shena terdiam di balik pintu itu. Melepas pegangan tangannya, tubuh gadis itu merosot jatuh menghujam lantai.
Dia meringkuk sambil memeluk lututnya, dua bening di sudut mata Shena mulai meluruh. Sakit. Pedih. Hati Shena berkecamuk di dalam.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com