Keara melotot. Reflek mendoros pemuda itu kuat sampai Gilang agak terhuyung kecil.
"Apaan sih kak deket-deket," kata Keara mengomel menutupi salting.
Gilang mendelik. "Lo duluan yang maju-maju," kata Gilang jelas tak terima.
Keara memajukan bibir bawah. Tak menjawab hanya diam saja mengalihkan wajah. Gadis itu sibuk mengurusi detak jantungnya yang entah kenapa kini kembali berdetak lebih cepat. Kantuk yang dirasanya pun perlahan mulai menghilang.
"Kearaa..."
Membuat Keara yang mendengar namanya disebut itu entah kenapa merasa berdesir hangat. Gadis itu jadi deg-degan.
"Apa?"
Gilang merapatkan bibir. Memajukan diri mencoba menghalangi pandangan Keara. "Masih malu?" Tanya cowok itu menurunkan intonasi suaranya.
Keara mengigit bawah bibir, tak berani melihat wajah Gilang ia jadi menunduk. "Enggak apaan sih," kata Keara mengelak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com