"Maaf bu! Saya mengganggu waktu anda. Kami telah mendapatkan laporan, bahwa pelaku pembunuhan Ferro bukanlah Shena. Kami minta maaf atas ketidaknyamanan sekolah ini.!" Titah Antoni menjelaskan dengan lengkap ke pada Indah.
Shena mendelik, dia mengernyitkan dahi tanda tak mengerti. Ternyata memang bukan dia pelakunya. Ada rasa senang yang bercampur di hatinya, meskipun ada sebagian yang masih berkecamuk terus berontak.
Antoni menepuk bahu Shena lembut. "Kamu telah melakukan pekerjaan yang benar nak! Jangan biarkan lelaki menyentuh kulit mu!" Dia yang pandai menoreh luka di tangan perempuan. Pantas di neraka!" Celetuk Antoni dengan nada yang sangat jelas.
Tidak! Antoni salah. Seorang polisi memang memiliki perasaan yang sangat sensitif, apa lagi korban bully yang mampu merenggut nyawa seseorang.
Kali ini Antoni salah. Katakan semuanya kepada gadis yang memang memiliki kerapuhan. Bukan kepada gadis polos yang mempunyai senjata mematikan di dalam tubuhnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com