Nayla POV
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi, tapi aku masih tidak ingin pulang, aku takut kalo nanti pulang malah di marahin lagi sama mama.
kalian pasti ingin tau kenapa aku tidak memiliki seorang teman di sekolah, itu semua karna mereka sudah termakan omongan nya Laureen. Tapi tidak apa apa untungnya aku masih memili buku...
"Oh astaga buku ku. ya tuhan kemana buku ku? terakhir kali aku menulis itu tadi pagi, ah iya taman" aku langsung berlari kembali ke taman, aku yakin buku itu masih berada di sana karna setau ku jarang ada orang yang datang kesana kecuali aku
huffttt "ya tuhan mana buku itu, jika sampai hilang bagaimana" aku mencoba mencari dari mulai tempat duduk, di bawah pohon di tong sampah l, tapi tetap tidak ada
hiks
hiks
hiks
ya aku menangis, bukan nya aku tidak ingin membeli lagi buku itu, tetapi buku itu pemberian dari bundaku dulu
"Bunda maafin Nay, Nay udah ilangin buku dari Bunda" aku berjalan pulang, semoga besok buku itu ada.
----
Author pov
Tanpa Nayla tau seseorang memperhatikan gerak gerik nya dari tadi, dari mulai dia berlari dari dalam kelas sampai ke taman. Sungguh bukan nya dia tidak ingin mengembalikan buku nya hanya saja ini belum waktunya
"Ku mohon bersabarlah Ay, aku janji ini tidak akan lama lagi" Ucan seseorang itu
kalian tau itu siapa? ya, itu adalah Arvin
Flashback On
Kedua bocah kecil itu sedang berbaring di sebuah taman dekat kompel, mereka adalah Nayla dan Arvin.
"Teo? kenapa ya tuhan ambil bunda aku, padahal kan aku sayang banget sama bunda, apa tuhan benci sama aku gara gara aku suka jail sama bunda?" ucap Nayla bocah berusia 5 tahun
"engga ay, tuhan gak benci sama kamu, justru tuhan lebih sayang sama bunda kamu makanya tuhan ambil bunda kamu, percaya sama aku bunda kamu, ayah kamu, tuhan sekalipun gak pernah benci sama kamu" ucap teo sambil menangkuh wajah Nayla..
"tapi Teo,, aku masih mau sama bunda, Bunda udah pergi nanti aku sama siapa kalo ayah kerja. Pokok nya Ayla mau Bunda Ayla kembali Teo. Ayo anterin Ayla ketemu sama bunda hikss... hikksss Ayla kangen sama bunda ayla, Teo." Ucap Nayla sambil menangis
"ssttt,, diem jangan nangis, nanti kalo Ayah nya Ayla pergi kerja, Ayla dateng aja kerumah Teo, atau nanti Teo jemput deh biar Ayla gak kesepian, Teo janji bakal selalu ada buat Ayla. Nanti kapan-kapan Teo ajakin ke makam nya Bunda Ayla, tapi jangan sekarang ya" Ucap Arvin sambil memeluk Ayla kecil
"Janji ya Teo gak bakal ninggalin Ayla sendirian" ucap Nayla dengan mengedip ngedip kan mata nya berulah ulang
cup
cup
Arvin mengecup kedua matanya Nayla
"iya Teo janji gak bakal ninggalin Ayla sendirian"
ucapnya penuh keyakinan
Flashback off
-------
Nay sampai di rumah nya sebelum magribh, dia memasuki rumah nya dan
Plakk
Plakk
2 tamparan sekaligus sudah menyambut kedatangan Nayla yang malang
"Arrgghhhh aamm...punn mah aamm..punn! Apa sala aku maahh" ringisan dan isakan mulai terdengar dari mulut Nay
Devi lalu menghampiri Nay yang terduduk di lantai lalu menarik keras rambutnya
"Kamu masih nanya kesalahan kamu apa hah? Kamu pulang terlambat, kemana aja kamu sialan? Jual diri hah? Dibayar berapa?" Bentakan dan siksaan tidak henti hentinya devi berikan pada Nayla
"Aammm..pun mahh! Saa..kkittt aammm..punn" hany itu yang bisa Nayla ucapkan tanpa bisa melawan
"Sakit kamu bilang? Saya tidak perduli dan tikan akan pernah PERDULI. Ingat ini baik baik sialan, sekali lagi kamu pulang terlambat saya tidak akan memberikan kamu makan, dan akan mengurung kamu di gudang" tarikan pada rambut itu terlepas dan
Plakk
satu kali lagi tamparan itu mendarat pada pipi mulus nya Nayla
Tidak lama kemudian Laureen datang
"Apasih mahh berisik banget, aku lagi tidur ihh" ujarnya sambil meneruni tangga
"Eh elo babu ngapain lo disitu bangun bikinin gue makanan gue laper" ujarnya sambil menginjak tangan Nayla
"Aww sa..kkiittt" ringis Nayla
"Halah cengeng lo, baru gue gituin aja udah mewek. Bangun setan, gue laper! denger gak sih?" ujarny kembali
"Iya sebentar aku ganti baju dulu" lalu Nayla bangkit dan pergi
Beberapa jamm kemudian..
"Ini makanan ya" Nayla menyimpan beberapa makanan pada meja makan
"Kamu kalo mau makan di belakang aja masak telur atau nasi sama garem aja, jangan makan daging, ikan sama sayur gak cocok buat tikus kaya kamu" Ujar devi sambil memakan lauk lauk enak tersebut. Dan dari arah depan Laureen memakan daging sambil mengacung ngacungkan nya berharap Nayla akan tegoda, Dan yap sungguh dia ingin sekali makan itu.
Nayla berlalu tanpa berniat untuk membalas ucapan Devi sedikit pun.
Dia mencoba memakan telur dadar dan nasi, setidak nya lapar sejak semalam telah hilang meskipun tidak sepenuhnya hilang. Intinya Nayla masih lapar
Lalu setelah makan dia ke balik ke meja makan untuk membereskan sisa sisa makanan tadi lalu mencuci semua piring nya. Diliriknya jam dinding dekat kulkas
"hufftt ternyata sudah pukul 21.45 !! Aku harus segera menyelesaikan pekerjaan ku lalu kekamar dan tidur" Dengan gesit Nayla mengerjakan itu semua, sakit di pipi dan di badan tidak ia rasakan karena menurutnya LUKA adalah teman dari hidup nya..
-------
00.55 WIB
Arvin memasuki kamar milik Nayla melalui jendela, dia berjalan dengan suara pelan agar kekasih nya tidak terbangun. Arvin sedikit terkekeh mengingat barusan dia menyebut Ayla nya kekasih, tentu saja bukan. Ayla adalah hidupnya, Raga nya, jiwa nya, Nafasnya, bahkan jantung nya, Masa depan nya sudah jelas!! Hanya Ayla nya dan bukan orang lain
Arvin sedikit berjongkok untuk melihat wajah Ayla dari dekat. Tapi tunggu!!
"Shiitt!! Sialan kalian telah membuat Calon Istriku memiliki banyak memar, tunggu saja setelah semua bukti aku dapatkan taka kan pernah ku ampuni kalian" tangan nya terkepal dan matanya berkilau tajam menunjukan bahwa dia sungguh sangat marah.
Cup
Cup
Cup
Dikecupnya semua luka yang ada pada wajah, Tangan, kaki, hingga punggungnya.. Dan Nayla sedikitpun tidak terganggu akan hal itu
"Untuk saat ini aku tidak bisa mengobati luka mu! Sungguh Ay bukan nya aku tidak ingin, hanya saja aku tidak ingin kamu terbangun dan melihatku sekarang. Maaf kalo aku terlalu pengecut untuk menampakan diriku sekarang, tapi aku berjanji kurang dari 1 bulan semuanya akan selesai. Aku janji!"
Arvin pergi dengan langkah yang sangat berat, tidak lupa dia menyimpang Satu bunga tulip dan menyelipkan secarik kertas

(apakah kalian tau bahwa bunga tulip adalah arti permintaan maaf?)
--------
04.00
Nayla terbangun dengan sedikit meringis merasakan betapa sakit punggung dan tangan nya. Ketika menoleh dia mendapatkan satu tangkai bunga dan surat, dia membaca isi surat itu
Mungkin beribu maaf yang akan aku ucapkan nanti tidak akan bisa menebus semua luka yang telah kau alami, Tapi ingat satu hal! Aku akan menjadi penyembuh sekaligus alasan kamu bahagia suatu saat nanti. Dengan tanpa kau mintapun akan aku berikan semuanya!! Hanya untukmu:)
Teruslah menjadi hujan walaupun banyak yang membencimu, Dan jadilah satu satunya bulan ketika kau bersamaku, aku tidak akan mengizinkanmu menjadi matahari, karna semua orang butuh itu. Dan aku tidak suka!
Tanda cinta
Teo❤
"Hikkss hikkss.... Teo Ay kangen Teo" isakan keluar dari mulut nayla sambil memeluk surat dan bunga tersebut.
-----------
Maafkan untuk semua Typo nya😁
Vote dan komen agar diriku ini semakin bersemangat untuk terbang wkwkwkw
Jangan baper karna babang Teo tidak mengizinkannya heheh
Salam rindu dari Ayla buat Teo❤❤
SEE YOU, AND WAIT FOR ME IN THE NEXT PART!!! :)