kisah bermula dari masa kecil Alisya yang begitu kejam menurutnya.
""POV,, 10 tahun lalu""
terlihat seorang anak dipeluk ibunya duduk bersembunyi dengan di selimuti ketakutan dibawa meja tempat ayahnya bekerja.
ayah Alisya : tolong,, jangan bahayakan kami.. saya mohon... "dengan suara permohonan berharap terselamatkan".
pembunuh : udahlah gk usah banya tingkah... kami itu disuruh.. kalo ngk membunuh kamu, nnti kami yang dibunuh. iya gk? "jawab pembunuh bayaran dengan suara sedikit tertawa sambil menodongkan pistol ke ayah alisya"
ayah alisya : saya bayar berapapun, asal jgn bahayakan kami. "dengan ketakutan".
Sementara di tempat persembunyian, ibu alisya mencoba menenangkan alisya.
ibu alisya : syg kamu jgn takut yh.. ibu sama ayah syg kamu, jdi gk mungkin biarin kamu dalam bahaya.
alisya : ibu,. ayah gmna? "tanya alisya dengan suara tangisan ketakutan"
ibu alisya : sekarang alisya masuk ke lemari ini, jgn coba² buat keluar, dan jgn nangis yh.. ibu mau nolong ayah.. alisya dengerin ibu yah.. "kata ibu sambil mengantarkan anaknya bersembunyi di dalam lemari". jgn keluar smpe penjahatnya pergi yah syg "mencium alisya".
alisya : ibu mau kemana? "tanya alisya"
ibu alisya : ibu minta sama alisya, jgn keluar sebelum org jahatnya pergi yh.. skrng kamu sembunyi, ibu mau nolong ayah.
ibu alisya pun menutup lemari itu, dan menangis.. ibu alisya berjalan keluar ruangan tempat ayah bekerja.. tapi sebelum langkah menuju pintu keluar ayah alisya muncul memeluk ibu, di ikuti 2perjahat.
ayah alisya : kami mohon, jgn bahayakan kami. "memohon, sambil memeluk istrinya"
pembunuh : udah yh, kami punya tugas lain..
penjahat itupun menembak ayah dan ibu alisya sampai tewas. sdgkan alisya di dlm lemari melihat kejadian itu di selah lubang pintu lemari.. dengan ketakutan, menutup mulutnya untuk tidak terdengar suara.
penjahat : ayo pergi,, tugas kita udah selesai. sekarang lo telfon bos hartono. bilang ridwan sama keluarganya udah dibunuh. "merekapun pergi".
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!