webnovel

10. Accident - One

Leonna sedang duduk bermalas-malasan di atas sofa ruang televisi. Film yang berputar di biarkan begitu saja tanpa ingin dia tonton. Leonna asyik melamun dan terfokus dengan kegalauannya.

'gak enak ternyata galau itu' batin leonna. Leonna mengambil handphonenya dan memainkan sebuah permainan yang ada di dalamnya untuk mengusir rasa galaunya.

"assalamu'alaikum" teriak Adrian baru pulang sekola. "lho kakak nggak ngampus?" Tanya Adrian

"udah balik, Cuma sampe jam dua belas" ujar leonna masih fokus memainkan handphonenya dengan wajah merengut.

"tuh muka makin keriputan aja, banyak cemberut" celetuk Adrian duduk di sofa lain di dekat leonna. "bi,,, buatkan aku jus dong yang seger" teriak Adrian

"berisik!!" gerutu leonna kesal dengan masih fokus.

"idih mainannya angry bird, kayak bocah. Kalau mau main tuh main pokemon go, lagi terkenal sekarang kak. Mana nguji adrenalin lagi" ujar Adrian

"nggak tertarik" ujar leonna cuek

"tertariknya Cuma sama ciumannya kak verrel yah" ledek Adrian membuat leonna langsung melotot sempurna.

"Adrian!!! Nyebelin" ujar leonna menimpuk Adrian dengan bantal sofa.

"hahaha,, itu muka cemberutnya langsung merona. Aku rasa kakak galau karena kak verrel pergi ke korea" ledek Adrian berlari menghindari amukan leonna

"Adrian!! Awas kamu" leonna berlari mengejar Adrian hingga menuju ruang tamu.

"Assalamu'alaikum"

Puk

Leonna mematung di tempat saat tidak sengaja menimpuk oranglain yang baru saja datang. Adrian terkikik melihat kakaknya yang tengah saling bertatapan dengan orang yang menjulang tinggi di ambang pintu.

"den,, ini jusnya" ujar bi siti.

"aku datang bi,, masuk kak verrel" kekeh Adrian menyadarkan keduanya. "ciee,, kak verrelnya datang. awas tuh iler netes" bisik Adrian menyebalkan membuat leonna mencibir kesal.

"ma-maaf kak, tadi aku-" leonna kebingungan harus menjawab apa. Verrel tersenyum manis kepada leonna.

"tidak apa-apa, santai saja de" ujar verrel membuat leonna membalas senyumannya verrel.

"masuk kak" leonna yang sedikit gugup segera memungut bantal sofa dan mengajak verrel untuk duduk disana. "bi, buatkan minuman" teriak leonna saat keduanya sudah duduk di atas sofa.

"tante dan om belum pulang?" Tanya verrel

"belum kak, kakak bukannya sedang ke korea?" Tanya leonna

"iya de, aku baru saja pulang tadi siang. Kamu tidak kuliah?" Tanya verrel

"sudah pulang kak" ujar leonna dan bi sitipun datang dengan membawakan minuman untuk leonna dan verrel.

"sebenarnya aku ada sedikit keperluan sama om dhika, sekalian aku mau ngasih oleh-oleh" ujar verrel

"biasanya sebentar lagi papa dan mama pulang. Kakak tunggu saja" ujar leonna membuat verrel mengangguk.

"aku juga bawa sesuatu buat kamu, ini" verrel menyerahkan bingkisan kecil ke leonna.

"apa ini, kak?" Tanya leonna

"buka saja" perintah verrel, dan leonnapun membukanya.

"buka saja" perintah verrel, dan leonnapun membukanya

"wah boneka hanbok. Lucu banget kak" ujar leonna antusias menerima boneka khas korea dengan pakaian tradisional korea itu. Verrel tersenyum melihat ke antusiasan leonna, leonna terlihat tengah memainkan boneka itu dengan antusias. Pandangan verrel mendadak jatuh ke arah bibir merah leonna yang terlihat sangat merona.

'come on verrel, loe jangan terpancing' batin verrel dan langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

"bonekanya cantik" gumam leonna

"mirip seperti kamu" ujar verrel membuat leonna menatap verrel dan keduanya tersenyum manis. Leonna maupun verrel tak ada yang ingin memalingkan pandangan mereka berdua yang bertautan.

Khem

Leonna maupun verrel terkesiap dan langsung memalingkan wajah mereka berdua dengan salting dan gugup.

"serius sekali tatapannya, sampai ucapan salampun tidak di jawab" ujar seseorang yang tak lain adalah dhika. Dhika yang baru saja datang bersama thalita, kaget melihat leonna dan verrel.

"sore om, tante" sapa verrel menstabilkan detak jantungnya. Verrel mencium tangan dhika dan thalita.

"kamu sudah pulang dari korea, rel?" Tanya thalita

"sudah tante tadi pagi, aku datang mau nganter beberapa oleh oleh dan kebetulan ada urusan sama om dhika" jelas verrel

"oh begitu, sepertinya leonna oleh olehnya special" goda thalita tersenyum

"mama apaan sih" ujar leonna sedikit cemberut.

"ya udah verrel, kamu tunggu sebentar yah. om mau mandi dulu" ujar dhika

"oh iya om" ujar verrel. Dhika dan lita berlalu pergi masuk ke dalam rumah.

"di minum kak" ujar leonna membuat verrel mengangguk. Entah kenapa verrel selalu saja kesulitan berbicara saat berdekatan dengan leonna.

"oh iya, kakak juga beli gantungan boneka hanbok. Kamu mau pakai buat gantungan handphone kamu" ujar verrel mengeluarkan dua buah gantungan hp boneka hanbok.

Kamu mau pakai buat gantungan handphone kamu" ujar verrel mengeluarkan dua buah gantungan hp boneka hanbok

"ini sepasang kak? Lucu yah imut imut" kekeh leonna

"kalau kamu suka, ambil saja" ujar verrel

"kalau dua keramean kak" ujar leonna, leonna mengeluarkan handphonenya dari saku hot pantsnya. "gimana kalau, aku yang cowok. Di handphone kakak yang ceweknya, lucu kan tuh" ujar leonna antusias membuat verrel tersenyum.

Leonna terlihat sibuk memasukan tali gantungan ke dalam handphonenya yang terlihat sulit. Tanpa berkata apapun, verrel membantu leonna membuat tangan mereka bersentuhan dan wajah mereka saling berdekatan. Leonna mendadak gugup saat hembusan nafas mint milik verrel menerpa wajahnya. Pandangan leonna menatap wajah verrel yang tepat berada di hadapannya. Verrel masih terlihat fokus sama aktivitasnya yang tengah memasangkan gantungan handphone itu. Pandangan leonna turun, dan terhenti tepat di bibir merah pucat milik verrel. Bayangan saat bibirnya dan bibir verrel bersentuhan kembali terbayang di benaknya membuatnya semakin gugup dan merona. Tanpa sadar leonna menggigit bibir bawahnya dengan tatapan yang tak lepas dari pandangan bibir verrel.

Verrel merasa di perhatikan, membuatnya menatap ke arah leonna dan tatapan mereka beradu dengan jarak yang sangat dekat.

'jangan menggigit bibir bawahmu, delia. Ini tidak akan baik' batin verrel

Leonna semakin menggigit bibir bawahnya karena bayangan bibir mereka yang bersentuhan begitu saja terbayang. Entah dorongan dari mana, verrel langsung menarik tengkuk leonna dan mencium bibir leonna. Leonna sangat kaget dan melotot sempurna mendapatkan ciuman tiba-tiba dari verrel. Tetapi tubuh leonna tak bisa bergerak sedikitpun, getaran aneh dalam tubuhnya membuatnya menikmati sentuhan lembut dari verrel. Leonna bahkan memejamkan matanya menikmati ciuman lembut dari verrel bahkan lumatan kecil.

Lidah verrel bahkan dengan mudahnya menerobos masuk ke dalam mulut leonna yang sudah leonna buka. Ini pengalaman pertama bagi leonna, leonna tak pernah merasakan sensasi seperti ini sebelumnya. Tetapi entah kenapa, leonna begitu menikmati kelembutan bibir verrel. Bahkan tanpa sadar leonna tangan leonna memegang kedua pundak verrel.

Verrel melepas pangutan mereka saat di rasa mereka butuh asupan oksigen. Keduanya mengambil udara sebanyak-banyaknya. Verrel kembali melihat bibir leonna yang merah dan sedikit bengkak, entah kenapa bibir itu mendadak menjadi candu baginya. Tanpa aba-aba, verrel kembali memangut bibir leonna membuat leonna semakin kaget tetapi masih tak berbuat apapun. Leonna terlihat pasrah dan menikmatinya.

Verrel menekan tengkuk leonna untuk memperdalam ciuman mereka. Leonna hanya bisa menerima apa yang verrel lakukan padanya.

"Ya Tuhan...!!!!" pekikan seseorang membuat verrel segera melepas ciumannya.