webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teenager
Zu wenig Bewertungen
155 Chs

I Need Them 2

"Aku memang tahu apa yang terbaik untuknya. Untuk kemarin aku memang sempat lalai. Namun aku bisa cepat memperbaiki kesalahanku. Dan sekarang, kondisi Naisha juga mulai semakin membaik," timpal Violet, berusaha untuk melawan.

"Aku tidak percaya itu. Aku yakin kau tidak tahu apa yang dirasakan Naisha saat ini," jawab Stephanie, "Sekuat apapun kau berusaha, kau tidak akan berhasil karena kau tidak punya ikatan batin yang kuat seperti kami sebagai saudara kembar."

"Kau bilang saat ini kau ada di luar kan? Kalau kau punya ikatan batin yang kuat, kau pasti tetap ada di asrama saat ini dan merasa khawatir kalau kau meninggalkan Naisha sendirian dengan kondisi seperti itu," tambah Aurel.

"Kalian terlalu berlebihan. Naisha baik-baik saja. Jadi, tolong ja-jangan buang-buang waktu kalian untuk ke Amerika hanya untuk mengikuti perasaan kalian yang belum tentu benar itu." Kali ini Violet mulai 'terdengar' santai.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com