webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teenager
Zu wenig Bewertungen
155 Chs

Hang Out?

Gadis berambut panjang itu tidak sadar kalau ia sudah puluhan kali mondar-mandir di ruangannya. Ia cemas, khawatir, gundah, dan sedih. Pikirannya bertambah penat saat ia tahu kalau bahan untuk membuat pesanannya yang sudah masuk masa tenggang tinggal sedikit.

"Aurel, can you stop thinking about him just for one day?" Jane yang hanya duduk diam mengamati saja juga lelah melihat Aurel mondar-mandir seperti itu.

"I try!" balas Aurel. "But, it's hard." Ia tertunduk lesu.

"Ehmm... kak."

"Ya, kenapa?" Aurel tersenyum sekilas dan menghampiri satu-satunya laki-laki tulen yang baru saja menjadi karyawannya.

"Ada pesanan yang gak jadi." Ia menunjuk chat room di layar laptopnya. "Maaf..."

Aurel membaca riwayat obrolannya sekilas. "Ohh it's ok. Dia sendiri yang batalin gara-gara urusan yang lain," kata Aurel. "Sebagai karyawan muda yang baru kerja selama sehari ini, kamu sudah bagus kok. Bisa melayani 5 orang buat mesen online," pujinya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com