webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teenager
Zu wenig Bewertungen
155 Chs

Hadiah Cerita

Terdengar ketukan pintu kamar sekilas, sebelum akhirnya pintu tersebut terbuka. Ternyata Andi yang membuka pintu ketika Ricky sedang mengambil posisi nyaman untuk membaca buku yang dipinjamkan mamanya setelah ia baru selesai dengan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru Biologinya.

Andi masuk ke kamarnya dan meletakkan gelas plastik berisi jus apel di meja Ricky. "Dari Om Leo. Dia baru pulang kerja."

"Masih dipanggil Om. Kan sudah disuruh panggil Papa saja. Nanti kalau ketahuan Papa, hati-hati bisa marah loh," ujar Ricky.

"Gue... gue masih belajar, Rick. Be-belum terbiasa," balas Andi yang tampak gugup.

Ricky tertawa sekilas lalu beranjak dari tempat tidurnya untuk menghampiri meja belajarnya. "Iya, iya. Gue cuman bercanda tadi. Thanks ya." Ia mengambil gelas plastik itu lalu duduk di tepi tempat tidur sambil menyedot .

Andi melihat buku yang dipegangnya. "Itu buku apa?"

"Mama kasih pinjem gue ini. Buku tulisan temannya Mama buat hadiah Mama. Lu mau baca?"

"Lu sudah baca?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com