webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teenager
Zu wenig Bewertungen
155 Chs

Cuman Teman

"Gue duluan, Win. Gue ngerasa ada yang ngeliatin gue daritadi." Ricky melihat sekitar dengan tatapan curiga.

"Ettdah, ge-er banget." Wina menertawakan kekonyolan Ricky karena ia tidak tahu kalau sebenarnya [TA1] pemuda [TA2] itu cukup serius dengan apa yang dirasakannya. "Ya udah sana. Belajar yang bener biar UTS nya gak jeblok."

Akhirnya ia menoleh kembali pada Wina. "Lu gak pulang?"

"Iya pulang. Tapi lagi nunggu kakak gue jemput." Tiba-tiba saja Wina meraih pergelangan tangan Ricky untuk berhenti saat ia beranjak dari kuris. "Ehm... maaf ya."

"Untuk?"

"Karena gue udah ngungkapin perasaan gue yang masih labil ini ke lo. Gue... gak PHP-in lo kan?"

Ricky memandangnya bingung. Beberapa saat ia terdiam untuk memberi jawaban yang cukup tepat dengan keadaanya . "Nggak." Juga, satu kata itu tidak dapat keluar di mulutnya. Ia ingin membalas kata-kata Wina tentang 'Ge-er' itu, tapi ia berpikir kalau situasi dan kondisi saat ini sepertinya tidak cocok untuk dianggap bercandaan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com