webnovel

Chapter 7

A Clown

Chapter 7 :

"Ah kepo amat dah lo," Jawab Teo.

"Apa karena calon lo cantik?" Tanya Jane iseng.

"Apaan dah ketemu aja belum."

"Yakan siapa tahu lo di kirim foto sama nyokap lo gitu."

"Udah udah balik sana kerja," ucap ku.

"Iya iya bawel amat jadi boss," Jawab Jane sambil melangkah keluar.

Saat nya membalas pesan dari Val hihi, Teo mengeluarkan handphone nya lalu mengetik sambil tersenyum.

"Oh ya Teo jangan lupa untuk cek email ya," Peringar Jane yang tiba tiba nongol dari pintu dan langsung balik lagi.

"Jane bangsat kaget!" Umpat Teo kesal.

Teo akan meneruskan kembali pesan yang ia ketik tadi, tapi ternyata pesan tersebut telah terkirim. Parahnya lagi kalimatnya belum beres dan ada typo dalam penulisannya.

'Oke kalao bego.'

Astaga salah ketik dasar keyboard sialan, tadinya akan mengetik.

'Oke kalo begitu.'

Tapi karena auto text dan Jane yang tiba tiba nongol dari pintu, pesannya terkirim secara tidak sengaja. Aahhhhhh sial Val bakalan ilfeel.

Tiba tiba Val membalas. "Haha auto text ya.."

E-eh dia ketawa? Untunglah dia tidak ilfeel.

Andai kamu tau aku telah menunggu moment ini dari dulu sejak kamu pergi dariku, setiap detiknya terasa menyakitkan dan rindu itu semakin menjadi, pernahkah aku terlintas dalam benak mu sekali saja saat kita sedang berjauhan dan kamu tidak memberi kabar apapun.

dimana kamu berada, apa yang sedang kamu lakukan, itu yang sering terlintas dalam benak ku dan sungguh aku hampir gila akan hal itu setiap detiknya.

Tak terasa sudah tiba waktunya untuk pulang tapi Val belum mengirimkan lokasi pertemuan.

"Aku udah pulang, jadi untuk ketemu?" Tanya ku dalam pesan singkat.

Tring notif pesan. 'Iya, aku lagi otw nanti aku sharelock.' Isi pesan tersebut.

Teo berjalan keluar menuju parkiran mobil, saat masuk ke dalam mobil ada pesan masuk, ternyata itu dari Val yang mengirimkan lokasi untuk bertemu.

Saat mengendarai mobil ada beberapa pertanyaan dalam benaknya apakah Val akan melanjutkan persoalan yang kemarin?

Jalanan kali ini agak macet, mungkin karena jam pulang kantor ya? Sudahlah bersabar toh lokasinya juga tidak terlalu jauh ini.

Tak berselang lama Teo sampai di tempat tujuan, oh ada tempat seperti ini ternyata di sekitar kantor, tempat yang cukup nyaman dengan 2 lantai dan ada balkon juga yang bisa di pakai sebagai dinner untuk pasangan.

Saat sedang mencari cari tiba tiba handphone Teo bergetar. "Teo tengok kebelakang." Ucap Val dalam telephone

Seketika Teo menengok kebelakang dan ternyata Val sedang melihat kearahnya, dengan menggunakan outfit kemeja over size berwarna putih. Dimasukan kedalam celana panjang berwarna mocca dan memakai sandal hak berwarna putih, dengan rambut hitamnya yang terurai menambah kesan wanita dewasa yang sudah matang. Teo mulai gugup saat melangkah mendekati wanita tersebut.

"Hai, udah lama nunggu?" Sapa ku basa basi.

"Yah lumayan lah ngga terlalu lama kok," Jawab Val.

Lihat itu, kamu masih sama seperti dulu saat kita bertemu, senyum mu masih saja bisa menghipnotis ku, seakan akan waktu terhenti seketika saat melihat senyum mu.

Entah kenapa ada rasa damai yang menyusup masuk ke hati setelah sekian lama tidak ada kedamaian dalam hatinya, hanya ada rasa rindu yang luar biasa terhadap seseorang yang berarti dalam hidup dan kini, orang itu ada di depan mata dengan senyum yang sama.

Teo melihat Val dengan dalam, tak terbayangkan kamu pergi tanpa alasan, aku hanya diam dan menunggu berharap suatu saat kamu datang kembali dan sekarang kamu ada di depanku.

Like in the song.

She Was Mine - AJ Rafael

It's only physically

But know that you will be on my mind

Twenty four hours at a time

Cause in my eyes you were mine, you were mine

No matter where you go

I won't be very far

Cause in my head i'll be right there where you are

Cause love has no distance baby

Love, love has no distance baby

No, not when it comes to you and me.

Oh sayang apakah kita bisa memulai kembali kisah kita yang sempat terhenti? Shit.

**

"Bagaimana harimu Teo?" Tanya Val.

"Yah seperti biasa, ngurus kantor ini dan itu." Jawab ku singkat.

Tentu harus keliatan sibuk dan jangan terlalu mengekspos kegiatan ku sehari hari.

"Ouhh.." Sahut Val seakan mengiyakan jawabanku tadi.

Krik krik krik, hening sesaat.

"Kamu ngapain tadi ke Vet?" Tanya ku berusaha mencairkan suasana.

"Oh itu tadi si kimbab di Groaming, aku lupa gabawa charge jadinya kehabisan baterai deh hehe."

Kimbab adalah nama kucing munckhin peliharaan Val, yah seingatku dulu tubuh nya memang gempal makanya di beri nama kimbab.

"Mau pesan apa?" Tanya ku kembali sambil melihat lihat menu.

"Gatau kamu aja duluan." Jawab Val.

Oke terserah aku, tidak akan memaksamu untuk memilih makanan seperti dulu.

"Mas.." Panggilku sambil mengangkat tangan, seketika pelayan datang.

"Pesan Sirloin Steak satu dengan tingkat kematangan medium rare untuk minumnya saya pesan Passion Lychee." Kataku.

"Baik, itu saja?" Tanya pelayan.

"Iya, oh ya margarin nya agak banyakan dikit ya mas biar Juicy." Tambahku.

"Baik, untuk nona apakah mau sekalian pesan?" Tanya pelayan kepada Val.

"Ah iya saya pesan Tenderloin Steaknya satu, tingkat kematangannya matang ya mas dan minum nya Strawberry Let's Shake." Jawab Val.

"Baik mohon tunggu sebentar," Ucap pelayan.

Hening kembali hanya ada suara orang lain yang sedang mengobrol satu sama lain, sedangkan aku dan Val hanya terdiam masing masing.

"Jadi apa yang mau kamu omongin?" Tanya ku karena rasa penasaran.

"Ah itu gada apa apa cuman mau ketemu aja." Jawab Val.

Oke mungkin kamu butuh waktu untuk mengatakan alasan kepergian mu dan aku tidak akan memaksakan itu, bertemu dengan mu saja aku sudah senang.

"Lala bagaimana kabarnya?" Tanya Val.

Lala adalah adik perempuan Teo yang bungsu nama lengkapnya Kyla Arunika Danuarta, dulu dia memang sangat dekat dengan Val, mungkin karena mempunyai hobi yang sama yaitu make up, sehingga jika Val datang ke rumah Lala akan mengajak ngobrol terus membahas make up.

"Baik dia sudah lulus kuliah," Jawabku singkat.

"Oh ya dia sudah lulus? Tak terasa ya."

Aku hanya mengangguk pelan sambil memainkan handphone, keheningan kembali terjadi 7 menit berlalu masih saja hening tidak ada obrolan apapun antara aku dan Val.

Tiba tiba pelayan datang membawakan pesanan. "Silahkan dinikmati!" Seru pelayan.

"Terimakasih mas." Ucapku.

Teo mulai memotong steak di depannya, saat memotong Teo melihat kearah Val yang sedang kesusahan memotong daging Steak. Teo mengambil steak milik Val lalu memotong nya Val hanya diam.

"Terimakasih."

Val berucap setelah daging steak nya di potong potong oleh Teo. Aku hanya mengangguk pelan dan mulai melanjutkan proses memotong daging lalu menyantapnya.

Selama makan kami tidak mengobrol satu sama lain, selain kurang sopan jika mengobrol saat makan tentu saja karena tidak ada topik obrolan.

Bukan tidak ada topik, sebenarnya banyak hanya saja mungkin itu terlalu cepat jika ditanyakan sekarang dan mungkin Val mempunyai alasan tersendiri kenapa belum memberitahunya.

"Teo-" Val tiba tiba memanggil.

"Maaf aku belum bisa cerita semuanya." Sambung Val.