webnovel

Chapter 27

Sepanjang jalan saat pulang dari rumah sakit, yang ada dipikiran Teo hanya bagaimana caranya ia mendapatkan komik itu. Karena banyak fans yang sudah menantikan kelanjutan komik ini.

"Lala!" Panggil Teo kepada Lala yang sedang menyetir.

"Apaan?" Jawab Lala fokus menyetir.

"Lo sibuk gak besok?" Tanya Teo penasaran.

"Nggak." Jawab Lala singkat.

"Besok ke Gramedia dong, gua nitip buku," ucap Teo memohon.

"Nggak dulu, lagi males keluar." Jawab Lala menolak.

"Nanti gua kasih duit dehh.." Teo memberikan penawaran.

"Nggak gua lagi males, lo aja sendiri yang kesana ngapain nyuruh gua?" Lala kembali menolak.

"Kan gua lagi sakit masa iya keluyuran." ucap Teo dengan nada lemas.

"Alah alay lo bang, kata mbak Alya juga lo masih bisa beraktivitas asal jangan angkat yang berat-berat." Jawab Lala sinis.

"Kalau gua pergi pasti nggak di izinin mama, yakan Ma?" Tanya Teo meminta persetujuan.

"Hhmm.." Mama hanya mendeham fokus dengan handphonenya di bangku belakang.

"Tuh dengerin." ucap Teo.

"Nggak bang serius gua besok males pergi-pergian, pengen santai di rumah." Lagi lagi Lala menolak.

Akhirnya Teo mengalah, ia tahu watak adiknya itu. Jika semakin di paksakan, maka Lala akan semakin tidak mau dan bisa-bisa dirinya kena pukul nanti kalau Lala benar-benar sudah emosi.

Teo mengeluarkan handphone dari saku celananya lalu menghubungi Amel. "Besok lo sibuk gak?" Tanya Teo dalam pesan singkat.

Beberapa menit kemudian Amel baru membalas pesan Teo. "Besok gua ada meeting doang jam 10 sisanya free, kenapa?" Isi balasan dari Amel.

"Gua mau minta tolong dongg," ucap Teo memohon.

"Apa?" Tanya Amel singkat.

"Besok lo ke gramedia beliin gua komik yang judulnya Samurai Z yang baru rilis, gua nggak bisa pergi soalnya." Jawab Teo memberi kejelasan apa yang harus dibeli.

"Itu doang? Imbalan buat gua apa?" Tanya Amel meminta imbalan.

"Iya ntar gua kasih imbalan deh skincare, kalau lo dapet itu komik gua kasih bonus." ucap Teo serius.

"Oke deal!" Jawab Amel.

Akhirnya Teo bisa bernafas agak lega setelah ada orang yang bisa ia andalkan untuk membeli buku komik favoritnya itu.

"Loh kok gak langsung pulang ke rumah?" Tanya Teo saat Lala memasukkan mobil ke kawasan supermarket.

"Iya nanti mau belanja dulu, Mama pengen bbq an katanya." jawab Lala melepas seatbelt.

"Lala kamu aja ya yang masuk ke dalam, Mama mager." Ucap Mama menyuruh Lala.

"Ah gak mau ngapain sendiri?" jawab Lala menolak karena tidak ingin sendiri.

"Yaudah Teo temenin adek mu ya." suruh Mama.

Teo melihat ke arah Mama. "Lah kan Teo gak boleh bawa yang berat-berat Ma." Jawab Teo memberi alasan.

"Kan pake troli nanti Lala yang urus kamu temenin aja." Mama kembali menyuruh Teo. Mau tidak mau Teo harus menuruti perintah sang ratu.

"Lo yang bawa ya?" Suruh Teo saat Lala hendak mengambil troli yang disediakan pihak supermarket.

"Iya iya ah bawel banget sih.." jawab Lala kesal.

Keduanya masuk ke dalam dan mulai mencari daging untuk dipanggang nanti. "Cuma beli daging doang, La?" Tanya Teo penasaran.

"Ngga, nanti sama bumbu bumbunya juga. Stok dirumah udah abis, sekalian beli cemilan buat dirumah bang." Jawab Lala.

"Oh ya cemilan dirumah yang biasa restock siapa?" Tanya Teo penasaran.

"Gua." Jawab Lala singkat.

Teo mengangguk, dirinya tidak pernah tau jika isi makanan dan minuman yang ada dikulkas ternyata Lala yang membelinya dan itu rutin pasti diisi ulang bahan-bahannya.

Beda dengan Teo dirumahnya sendiri, kadang ia lupa jika harus mengstock bahan-bahan dapur. Tak jarang jika ia lebih senang membeli online ketimbang masak sendiri.

Teo dan Lala menyusuri setiap rak yang ada di supermarket. "Bang lo ambil cemilan gih, gua mau ke tempat bumbu dulu. Bawa aja trolinya sama lo." ucap Lala menyuruh Teo.

"Nggak sopan ya lo nyuruh abang sendiri." Jawab Teo.

"Udah jangan banyak bacot, biar cepet selesai. Gua nitip coklat ya bang, jangan lupa sama minuman cimory rasa biskuit marrynya sedus." ucap Lala lalu meninggalkan Teo.

Teo berjalan-jalan menuju arah rak makanan dan minuman, sayangnya ia lupa apa saja yang biasa Lala beli untuk stock dirumah.

"Ngasal aja dah pusing gua." ucap Teo lalu mengambil beberapa makanan.

"Cukup kali ya segini?" Ucap Teo setelah mengambil makanan.

"Hampir gua lupa coklat sama minuman yang Lala pesen." Lalu Teo mengambil coklat.

"E-eh?" Ucap Teo saat akan mengambil coklat tangannya bersentuhan dengan anak kecil.

"Mau ambil ini ya?" Tanya Teo ramah.

Anak kecil itu mengangguk, lalu Teo memberikan sebatang coklat kepada anak itu. "Terima kasih Om." Ujar anak kecil itu lalu pergi meninggalkan Teo.

Sungguh anak kecil yang manis seperti Lala saat masih kecil, sayangnya ketika sudah besar kata manis menjadi kebalikannya. Pasti orang tuanya cantik dan ganteng pikir Teo setelah melihatnya.

Lalu Teo kembali ke tempat dimana ia berpisah dengan Lala. "APA NGGAK KURANG BANYAK HAH!" Tanya Lala dengan nada tinggi saat melihat troli yang tadi hanya ada daging, kini tertumpuk dengan makanan dan minuman.

"Gua bingung mau ambil apa, yaudah gua ambil aja yang menurut gua enak." Jawab Teo karena menurutnya ini lebih sedikit dari yang biasa ia beli untuk dirumahnya.

"Ah serah lo." ucap Lala menyimpan bumbu-bumbu dapur diatas tumpukan makanan.

"Udah nggak ada lagi yang harus dibeli?" Tanya Teo mengingatkan jika ada sesuatu yang harus dibeli.

"Nggak ada, udah ayo gua pengen balik." jawab Lala. Keduanya lalu berjalan menuju arah kasir untuk membayar.

"Oh ya bang gua tadi ngelihat orang yang mirip kak Val deh." ucap Lala tiba-tiba.

"Lihat dimana lo?" Tanya Teo penasaran.

"Itu tadi pas gua jalan dari rak bumbu, gua liat dibagian rak make up orang itu mirip kayak kak Val." jawab Lala serius.

"Tapi dia kayaknya bareng anaknya deh, soalnya gua lihat ada anak kecil yang ngikutin." Lanjut Lala sambil mengeluarkan semua yang ada didalam troli untuk dibayar.

Teo tidak ambil pusing, bisa saja itu orang lain dan setau dirinya Val belum mempunyai anak. Val tidak membicarakan tentang anak ketika bertemu dengan Teo.

"Yah mungkin lo salah lihat aja kan kadang gitu biasanya pas dijalan ngeliat ada yang mirip, eh pas ditegur ternyata bukan." Jawab Teo.

"Bener juga ya bisa aja gua salah lihat." Ucap Lala.

"Totalnya Rp. 2.330.122." ucap seorang kasir ketika semua barang sudah di scan.

"Lumayan juga ya." ucap Teo saat mendengar harganya.

"KAN LO BAWA BANYAK CEMILAN!"Jjawab Lala kesal.

"Yaudah bayar sana," ucap Teo menyuruh Lala.

"Lo bang yang bayar mama gak ngasih duitnya." Jawab Lala santai.

"Gua lagi," Teo mengeluarkan kartu debitnya untuk membayar.

Setelah semuanya dibayar keduanya, kemudian berjalan menuju arah parkiran dengan membawa banyak makanan.

Saat berjalan Teo melihat struk pembelian, dirinya iseng-iseng melihat harga. "Mahal juga ya daging BBQ." Ucap Teo setelah melihat harganya.

"Eh?" Teo tiba-tiba berhenti.

"LALA ANAK GILA PANTES MAHAL LO BELI SKINCARE SAMA MASKER!" Teriak Teo diparkiran.

Mendengar abangnya mengamuk, Lala mempercepat langkahnya menuju mobil agar mendapat perlindungan dari sang penguasa alam.