webnovel

Chapter 242

Teo kini berada didalam kamarnya, ia masih memikirkan apa yang terjadi. Tiba-tiba saja Amel mencium pipinya, "Hahhh sial, kenapa kepikiran terus," ucapnya dalam hati.

"Lalu untuk apa dia meminta maaf?" Sebenarnya Teo tidak peduli dengan apa yang terjadi. Tapi Amel meminta maaf tentang apa yang terjadi diacara reuni tadi.

Teo memejamkan matanya, ia ingin mengistirahatkan sejenak badan dan pikirannya. Terlalu banyak masalah yang silih berganti dalam waktu dekat, "Ternyata hidup dengan kekayaan selalu saja ada masalah," Teo berpikir jika hidupnya akan lurus biasa saja karena ia mempunyai kelebihan dibandingkan orang-orang. Tapi nyatanya tidak seperti itu.

Ia beberapa kali mencoba bunuh diri dan hampir mati. Tapi Tuhan masih memberi kesempatan untuknya hidup, padahal Teo sudah sangat putus asa saat itu.

"Hahhh, sudahlah." Ucapnya lalu bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum tidur.

Tringg.

Suara pesan masuk.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com