webnovel

Chapter 186

Flashback saat Teo bertemu dengan Ben*

Teo terdiam di kasurnya. Ia masih tidak bisa membayangkan bagaimana jika rencananya gagal kali ini. Berarti ia tidak bisa mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan mendiang ayahnya.

'Hahhhh'

Teo menghembuskan nafas berat.

Pikirannya masih melayang ke sana dan kemari. Ia enggan untuk memberitahu keluarganya. Karena ada keyakinan dalam hatinya, jika salah satu di dalam keluarga terlibat akan hal itu.

Ingin rasanya ia menerima kenyataan yang sudah terjadi. Tapi tidak bisa, ada rasa ingin tahu lebih dalam dirinya. Lalu ia teringat pecakapannya dengan Amel di cafe waktu itu. Amel akan terus berusaha mencari cara untuk mewujudkan mimpinya.

Teo kembali memutar otaknya.

"Selamat malam Ben, maaf mengganggu." Ucap Teo dalam pesan singkat.

"Selamat malam, oh Teo apa kabar?" Balas Ben.

"Baik, lo sendiri bagaimana?" Teo balik bertanya.

"Sehat." Jawabnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com