webnovel

Chapter 172

Hujan masih mengguyur kota. Membasahi setiap sudut jalannya. Lampu lampu disepanjang jalan kota mulai terang menandakan jika hari sudah berganti malam.

Setelah mengobrol panjang lebar dengan sahabatnya Lee. Teo memutuskan untuk segera pulang.

Ia masih memikirkan perkataan Lee tadi sebelum pulang.

"Kalau seandainya rencana lo gagal, apa yang akan lo lakukan?" Tanya Lee.

Teo menjelaskan jika keberlangsungan rencananya tergantung nanti setelah acara lamaran Lala.

Bagaimana jika Mama menolak Abigail dengan berbagai alasan? Pertanyaan itu yang membayangi Teo akhir akhir ini.

Karena Mama dan Lala enggan menjawab ketika dirinya bertanya waktu itu.

"Apa Mama akan menerima lamaran Abigail?"

Mama hanya diam memandang Lala dan berkata. "Kita lihat saja nanti." Ucapnya.

Itu benar benar membuat pikiran Teo menjadi kacau. Seandainya rencana ia gagal makan Teo harus kembali memutar otaknya mencari rencana lain.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com