webnovel

Chapter 155

Teo pulang ke rumah dengan perasaan tidak karuan. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

Bayang-bayang Joo masih terlihat jelas di matanya. Ia datang dengan senyuman seperti tidak ada yang terjadi pada dirinya.

Teo menutup matanya dengan tangan. "Joo maafkan gua." Lirihnya pelan.

Meski Joo sudah berkata kepada Teo untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri. Tapi rasa bersalah itu masih saja menghantui dirinya.

Teo lalu bangkit dari kasur mengambil jam tangan Joo yang ia simpan di laci meja. Ia memegang jam tangan itu dan mengusap-usapnya perlahan.

"Gua gak tahu apa yang lo maksud, gua hanya ingin lo berada di sini." Ucapnya pelan.

Malam semakin larut di luar sana tampak sepi dan gelap. Cahaya lampu-lampu kota bersinar dengan terang bersamaan dengan sinar dari bulan.

Angin malam bertiup dengan pelan. Suara anjing menggonggong menggema di udara.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com