webnovel

Chapter 13

A Clown

Chapter 13 :

"Ini pakai handuknya keringkan rambut mu." Ucap Teo memberikan handuk kepada Val.

"Oh iya makasih." Jawab Val.

"Untung kita pulang lebih dahulu, gak nyangka hujannya bakal lebat banget hari ini." Ucap Teo.

"Iya aku juga gak nyangka padahal siang tadi cerah banget." Jawab Val sambil mengeringkan rambutnya.

"Kamu coba ganti baju dulu gih pake aja bajuku yang dilemari." Ucap Teo menyuruh Val ganti baju karena pakaiannya basah terkena hujan.

"Eh gak papa nih?" Tanya Val.

"Iya gapapa dari pada kamu sakit pilih aja di lemari aku mau buat minuman hangat dulu." Jawab Teo sambik berlalu ke dapur.

Val langsung ke kamar Teo, kamarnya bagus bersih banyak buku dan ada pula gitar.

"Ah pake yang ini aja deh anget kayanya." Ucap Val memilih Crewneck Stone Island milik Teo.

Tapi sayang sepertinya Crewneck tersebut kebesaran untuk ukuran Val. Yah ga ada lagi baju yang ada aja deh pikirnya.

Saat keluar kamar Val melihat Teo sedang berganti pakaian. Terlihat jelas tubuh Teo yang berotot, dada bidang dengan bahunya yang lebar di tambah tangan berotot dan tak lupa perutnya yang sixpack.

Wajah Val memerah seketika melihat pemandangan indah itu. "Oh Val udah ganti bajunya?" Tanya Teo.

"Ud-udah." Jawab Val singkat.

"Nih aku bikin minuman coklat hangat." Ucap Teo sambil memberika secangkir coklat hangat.

"Makasih."

Tidak ada lagi obrolan hanya ada suara TV yang menyala dan suara hujan di luar sana. Suasana seketika menjadi canggung.

"Sebentar aku ambil selimut dulu di kamar." Ucap Teo memecah keheningan.

Karena Val sepertinya hanya memakai celana pendek entah apa namanya itu.

"Oh iya.." Jawab Val lagi lagi cuek.

Kurang dari dua menit Teo kembali dengan membawa selimut juga cemilan yang biasa ia simpan dikamarnya.

"Nih selimut sama cemilan siapa tahu kamu pengen ngemil." Ucap Teo.

"Iya makasih."

"Atau mau makan aja? Aku buatin mie mau?" Tawar Teo menawarkan makanan.

"Umm gausah deh." Jawab Val.

"Oke."

Suasana kembali hening tidak ada obrola satu sama lain. Mungkin Val capek karena tadi kehujanan?

"Kok kamu gak pake selimutnya juga?" Tanya Val.

"Nggak gapapa kamu aja yang pake." Jawab Teo.

"Jangan gitu, kamu juga pake dong." Paksa Val.

"Gak usah gak papa," Jawab Teo kembali menolak.

"Ah lama." Val sambil membentangkan selimut kepada Teo.

Akhirnya mereka berada dalam satu selimur yang sama. Detak jantung Teo meningkat sulit dikendalikan jika seperti ini. Tanpa ia sadar tangannya sudah berada dibelakang kepala Val. Astaga ini tangan gerak sendiri ucap Teo dalam hati.

Val seketika menyandarkan kepalanya di bahu Teo, jantung Teo kembali berdetak dengan kencang. Tidak ada obrolan yang berlanjut hanya ada keheningan. Teo melirik wajah Val, sepertinya ia sedang fokus nonton TV pikir Teo.

Tangan Teo mengusap usap lembuh rambut Val. "Rambut kamu wangi, pakai shampo apa?" Tanya Teo basa basi.

Val hanya terdiam tidak menggubris pertanyaan Teo. Tanpa aba aba Teo langsung mencium Val tepat dibibirnya.

Val kaget matanya seketika terpejam saat Teo mencium nya. Val terdiam membatu kala Teo melancarkan ciumannya.

Teo menarik diri melihat Val dengan lekat tangannya memegang dagu Val. Lalu seketika kembali mencium Val dengan tenang dan lembut.

Val tetap diam tidak berkutik tanpa ia sadari tubuhnya sudah terlentang di sofa dan Teo berada diatasnya. Teo menghentikan aksinya sebentar lalu melepas bajunya.

Val menatap wajah dan tubuh lelaki itu. Kali ini Val tidak hanya diam dia membalas lumatan Teo dengan sedikit agresif lidahnya berusaha masuk ke mulut Teo. Ia gigit bibir bawah Teo dengan lembut.

Tangan Teo seketika menjelajah ke dalam Crewneck yang Val pakai.

"Hahh.."

Val mendesah kecil ciuman Teo menjadi lebih agresif sekarang. Ciuman itu sekarang turun ke leher Val ia kecup dengan lembut Val tak kuasa dengan itu.

Teo semakin menjadi dalam gairahnya.

Teo melepas Crewneck yang dikenakan oleh Val. Seketika ciuman itu semakin turun dari leher ke bahu dan turun lagi ke.

"TEO!" Teriak Val sambil menepuk pundaknya. Teo kaget, apa yang sedang ia pikirkan?

"Ngapain kamu ngelamun aku panggil dari tadi loh ga ngejawab." Ucap Val.

"Oh iya maaf tadi kepikiran soal kerjaan aja." Jawab Teo.

"Oh.. Yaudah yuk makan udah lapar soalnya." Ajak Val.

"Iya," Jawab Teo singkat sambil berjalan ke Cafe.

"Astaga dasar otak udang, apa sih yang gue pikirkan tadi malah ngelamun yang ga bener?" Tanya Teo dalam hati.

Itulah awal mula kejadian Teo dan Val berpacaran setalah kejadian itu dua hari kemudian Teo menyatakan cintanya.

"Kamu pemotretan sama brand mana sekarang?" Tanya Teo basa basi.

"Sama ForWhere brand nya temenku. Oh ya kamu gimana kerjaanya pasti banyak ya sekarang?" Tanya Val.

"Yah begitu lah lumayan sibuk sih butuh waktu bersantai haha." Jawab Teo.

"Sama dong aku juga stress banyak kerjaan." Kekeh Val.

"Kalo gitu weekend kamu free ga kita nonton gimana?" Ajak Val.

"Umm boleh sih tapi liat sikon dulu ya." Jawab Val.

Akhirnya Teo bisa kembali mengobrol dengan Val tanpa canggung. Makan siang kali ini cukup nyaman banyak interaksi antar aku dan Val tidak seperti kemarin.

"Aku duluan ya, sebentar lagi waktu istirahat kantor beres." Ucap Teo sambil bersiap siap untuk pergi.

"Oh okee," Jawab Val singkat.

"Next time ya nanti aku hubungi lagi buat weekend dah!" Jcap Teo sambil berlalu.

Val melihat Teo yang sedang melangkah keluar. Entah kenapa ada rasa sedih yang mengahampiri Val saat melihat Teo menjauh darinya.

Sesampainya di kantor Teo kembali ke ruang kerjanya. "Heh dari mana aja lo?" Tanya Jane.

"Diluar makan." Jawab Teo cuek.

"Tumben tumbenan keluar kantor lebih awal, ngedate sama calon lo yaa?" Tebak Jane.

"Lah kenapa lo tahu gua keluar cepet? Lo merhatiin gua ya?" Tanya Teo.

"E-eh itu gua tadi ke kantor lo tapi lo nya ngga ada." Jawab Jane gugup.

"Lah ngapain dah bukannya kerja malah ke ruangan gua.." Ucap Teo keheranan.

"Mau ngasih dokumen tolol kan gua asisten lo," Jawab Jane kesal.

"Oh iya lupa, yaudah mana dokumen yang mau lo kasih ke gua?" Tanya Teo.

Seketika Jane gugup sekaligus bingung entah apa yang terjadi pada dirinya. "E-eh gua ke kantin dulu ya entar gua kasih." Ucap Jane berlalu.

"Heh kemana lo Nyet?" Tanya Teo, tapi Jane terus berjalan menjauh.

Dasar aneh padahal jam istirahat kantor lima menit lagi beres malah ke kantin pikir Teo. Ah sudahlah kembali ke ruangan kerja dan menyibukan diri dengan berkas berkas lebih menyenangkan

Waktu berlalu saking sibuknya Teo dengan pekerjaannya tanpa disadar sudah lewat dari jam pulang kerja. Astaga! Pekiknya dia lupa kalo ada janji sama Amel anaknya Tante Fania malam ini.

"Heh jadi kagak sih lo mau ngasih tahu gua?" Isi pesan dari Amel.

"Iya jadi, lo datang aja ke Hobb's Eating and Bar di deket alun alun gua otw kesana." Balas Teo.

Teo siap siap bergegas meninggalkan kantor dan meluncur dengan mobil nya menuju Hobb's Eating and Bar. Sesampainya di tempat yang dijadikan pertemuan ia mencari cari Amel. Seingat dia rambut Amel pendek sebahu.

Teo melihat seorang gadis duduk di ujung dengan rambut pendek sebahu itu pasti Amel pikirnya. Lalu Teo mendekati.

"Hai!"