Mia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke luar kota setelah mengambil banyak sekali uang yang tersimpan di kartu kreditnya. Dia bersama ibunya yang terdiam dengan tatapan kosong, seperti merasa bersalah.
"Ugh, kenapa Oskar belum menghubungi aku lagi? Aku tidak mungkin mengganti nomor ponselku jika aku belum mengetahui nomor terbarunya. Atau jangan-jangan dia sudah tertangkap?" Mia bermonolog dengan dirinya sendiri, sesekali melirik ibunya yang hanya diam.
"Ma ... Kenapa mama diam saja? Bantu aku berpikir!"
"Mama tidak bisa berpikir jernih lagi, Nak. Mama kepikiran pada papamu dan Casey," ucap Jane dengan sendu. "papa mu membutuhkan kita. Dia butuh kita untuk selalu di sisinya, mendukungnya ... Bukan malah meninggalkan dia."
Mia tersenyum tipis. "Jika mama ingin begitu, tidak masalah sebenarnya. Mama akan menemani papa di penjara, dan itu tidak akan membuat papa senang."
"Bukan begitu maksud nama," ucap Jane dengan gusar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com