Sudah makan pancake dan minum teh, Nathan dan Casey kembali ke kamar mereka dengan membawa sebuah box yang baru saja dikirim oleh kurir. Tentu saja berwarna putih itu berisi pesanan Nathan yang merupakan krim dan juga alat untuk mendeteksi detak jantung janin yang ada di dalam perut Casey.
"Sekarang kamu berbaring dengan tenang ... Aku akan periksa detak jantung anak kita," seru Nathan saat sudah tiba di kamar dan mengunci pintu.
Casey tersenyum simpul, merasa agak keheranan dengan tingkah Nathan malam ini. Wanita hamil itu segera duduk di tepi ranjang kemudian melepas dasternya hingga hanya menyisakan bra dan underwear berwarna hitam.
"Kenapa kamu melepas daster mu?" tanya Nathan, menelan salivanya saat melihat betapa indahnya tubuh Casey meskipun bagian perutnya melendung.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com