"Aku telah terlalu jauh?"
Theo Carter menunjuk ke kelopak bunga dan lilin di tanah, dengan marah berkata, "Aku telah berusaha keras untuk ini, menyiapkan semua ini, dan sekarang kamu bilang kamu punya pacar?
Vince Cooper, apa aku di hatimu?"
"Mungkin seorang idiot, kan?"
Suara malas terdengar, dan semua orang menoleh ke belakang, hanya untuk melihat seorang pemuda yang tampak percaya diri muncul dari kegelapan.
Pria itu memiliki postur tubuh yang proporsional, dengan wajah yang tajam, terutama matanya, yang langsung menarik semua perhatian seketika.
Entah mengapa, meskipun mereka berjarak beberapa meter, semua orang masih bisa melihat mata itu dengan jelas, seolah-olah mereka adalah bintang di langit malam, terang dan mendalam.
Theo Carter sudah mendidih dengan kemarahan, dan ketika ia melihat seorang orang asing berani mengejeknya, dia langsung menjadi berang.
"Siapa yang kau panggil idiot?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com