webnovel

Sumpah!

Lonjakan energi tersebut menyebar ke seluruh ruangan hingga membuat Zhao Xiling merasa sesak nafas.

"Untung saja aku sudah membuat penghalang di seluruh ruangan ini jika tidak mungkin seluruh orang akan bergegas datang kemari!"Gumam Zhao Xiling memandang pedang besar di depannya.

"Dasar mortal terima akibatnya!"Kata Mex ketika Zhao kesusahan untuk bernafas.

"Akhirnya aku terbebas hahahaha!"Kata pedang besar tersebut dengan suara berat."Mortal terima kasih karena telah menghancurkan segel yang mengekang ku sebagai balasannya aku akan membunuhmu!"Katanya lagi mengeluarkan sebuah aura hitam pekat menyelubungi Zhao Xiling.

"Ini!"

"Sepertinya mortal itu akan mati!"Kata Mex ketika Zhao Xiling telah diselubungi oleh aura pekat.

"Cih dia pikir dapat dengan mudah membunuhku!"Pikir Zhao Xiling yang sedang diselubungi aura hitam.Kemudian dia juga mengerahkan seluruh kemampuan membuat Mex dan pedang tersebut terkejut.

"Tidak mungkin bagaimana bisa!"

"Gyaaaah!" Zhao Xiling berteriak kencang mengeluarkan aura dahsyat hingga membuat aura hitam menghilang.

"Manusia bagaimana kau melakukannya!"Kata pedang tersebut.

"Apakah itu penting heh lagi pula apakah cuma ini kemampuan mu!"Tantang Zhao Xiling membuat pedang itu marah.

"Jangan sombong manusia!"Teriak pedang tersebut mengeluarkan kembali aura hitam kembali.

"Mari kita beradu!"Kata Zhao Xiling senang segera menyerang pedang tersebut dengan sebuah leser mirip kamehameha.

"Mortal ini bagaimana cara dia dapat memiliki pengendalian seperti ini!"Gumam Mex melihat Zhao Xiling dapat memanipulasi energi dengan sangat mudah.

"Manusia sialan mati kau!"Teriak pedang tersebut dengan ledakan energi yang besar hingga membentuk sesosok astral dengan armor merah darah.

"Hyaaaah!"Teriak Zhao Xiling mengerahkan seluruh kemampuannya."Formasi pemurnian pil!"Teriaknya merangkai sebuah segel dengan satu tangan.

"Apa bagaimana mungkin formasi pemurnian pil!"Kejut pedang tersebut."Manusia berani sekali kau berniat memurnikan ku dengan formasi pemurnian pil!"

"Tentu saja lagi pula aku ingin mengetahui apa yang akan terjadi denganmu jika aku berhasil memurnikan dirimu!"Kata Zhao Xiling yang telah bercucuran keringat.

"Mortal ini sungguh gila berniat memurnikan sebuah senjata surgawi dengan formasi pemurnian pil!"Kata Mex dengan bercucuran keringat (Emang cermin bisa berkeringat!)

Setengah jam kemudian sosok astral tersebut mulai berteriak ketakutan."Manusia kumohon hentikan jangan memurnikan ku kembali!"

"Heh kemana rasa sombong mu tadi bukankah kau berniat membunuh ku!"Kata Zhao Xiling tersenyum licik meskipun tampak kelelahan di wajahnya.

"Manusia kumohon berhenti jangan memurnikan ku kembali aku bersumpah akan tunduk dan menjadi senjata mu!"

"Maaf saja tapi aku tidak percaya dengan perkataanmu itu!"Kata Zhao Xiling tidak berniat berhenti.

"Manusia percayalah aku adalah salah satu dari tujuh senjata surgawi tidak akan pernah melanggar sumpahku!"Kata sosok astral tersebut memandang ke arah Mex."Kau cermin seribu waktu bantu aku!"

"Mortal lebih baik kau berhenti,sumpah yang kami ambil tidaklah main-main jadi berhentilah."Kata Mex membujuk.

"Baiklah kalau begitu!"Kata Zhao Xiling menghilangkan tekniknya."Mulai aku percaya padamu tapi jika kau berniat hal buruk padaku jangan salahkan aku kembali memurnikan mu!"Katanya kelelahan.

Bruuuk! Zhao Xiling terjatuh."Sial tenagaku benar-benar sudah habis!"Pikirnya menggunakan kedua tangannya untuk menopang tubuhnya.Kalian berdua kembali ke dalam cincin ruang."

Sementara itu Tian Rexue yang sedari tadi berada di luar kamar segera masuk ke dalam kamar setelah pelindung yang melingkupi ruangan menghilang.

"Zhao-er!"Teriaknya menghampiri Zhao Xiling yang telah bersimpah keringat."Zhao-er apa yang terjadi!"

"Tian Rexue aku tidak apa-apa,hanya sedikit kelelahan saja!"Kata Zhao Xiling dengan susah payah."Bisakah kau membantuku berjalan ke tempat tidur!"

Dengan di bantu Tian Rexue Zhao Xiling berjalan ke arah ranjang.

Dengan hati-hati Tian Rexue membaringkan Zhao Xiling kemudian mengelap keringat di wajahnya dengan tangannya.

"Terima kasih!"Kata Zhao Xiling lemah memandang wajah Tian Rexue yang khawatir kepadanya.

"Tidak perlu berterima kasih, sebenarnya apa yang terjadi!"

"Hanya sedang bermain-main saja dan kelelahan!"Kata Zhao Xiling dengan senyum lembut di wajahnya.

"Apakah ini sudah pagi!"

"Benar sekarang sudah subuh!"Jawab Tian Rexue menyalurkan energinya membantu Zhao Xiling memulihkan energinya.

"Kalau begitu aku akan tidur sebentar aku benar-benar lelah sekali!"Kata Zhao Xiling mulai tertidur.

"Tidurlah!"Kata Tian Rexue lembut menyelimuti Zhao Xiling.

"Ugh berat!"Gumam Zhao Xiling membuka matanya dan berusaha bangun."Kenapa tubuhku terasa berat!"Pikirnya menyibak selimut dan menemukan Tian Wu yang sedang tidur sambil memeluknya.

Yang membuatnya terkejut adalah Tian Wu telanjang bulat."Manis!"Gumam Zhao Xiling ketika melihat wajah manis Tian Wu yang tertidur pulas di dadanya.

Merasa terganggu Tian Wu pun terbangun.Hal pertama yang dia lihat adalah wajah tampan Zhao Xiling membuatnya terdiam mengagumi sosok di hadapannya.

"Zhao Xiling kau sudah bangun!"Kata Tian Wu segera bangun membuat Zhao Xiling dapat melihat kedua dadanya yang memantul lembut.

Mengikuti arah pandang Zhao Xiling,Tian Wu segera menutupi kedua dadanya.

Plaaak!

"Kyaaaaa manusia sialan tutup matamu!"Teriak Tian Wu dengan keras menampar wajah Zhao Xiling.

Dengan wajah memerah dia segera menyelimuti dirinya dengan selimut sehingga Zhao Xiling tidak dapat melihat kedua dadanya.

"Apa yang kau lakukan kenapa kau menampar ku!"Gumam Zhao Xiling bangun sambil memegang wajahnya yang memerah akibat tamparan keras yang dia dapatkan.

"Itu salahmu sendiri yang telah memandangi tubuhku!"Teriak Tian Wu membuat Zhao Xiling tertawa.

"Bagaimana mungkin itu salahku kau yang tidur memelukku sambil telanjang jadi jangan salahkan aku!"Kata Zhao Xiling membuat Tian Wu semakin memerah.

"Kau...."

"Baik-baik aku mengalah!"Kata Zhao Xiling segera menarik Tian Wu kedalam pelukannya.

"Apa yang kau lakukan cepat lepaskan aku!"Teriak Tian Wu berusaha melepaskan dirinya.

"Lebih baik kau menurut jika kau tidak mau aku melihat tubuhmu itu!"Kata Zhao Xiling pelan membuat Tian Wu mulai diam.

Nächstes Kapitel