"Kamu sudah bangkrut, kaki mu pun lumpuh. Maaf Mas aku tidak biasa hidup susah, jadi aku akan urus perceraian kita dan Sania ikut kamu yah!" ujar Cindy sambil berlalu keluar ruangan perawatan Adrian.
Setelah mendengar pernyataan dari dokter jika kaki Adrian lumpuh, maka Cindy langsung memutuskan untuk gugat cerai dan menyerahkan Sania putri semata wayangnya untuk diurus Adrian.
Cindy langsung keluar dari ruangan perawatan Adrian tanpa mempedulikan Sania yang menangis histeris ingin ikut dengannya, jangankan mengajak menoleh pun tidak. Sania tak ubahnya manusia yang tidak dikenalnya meski dia pernah berada di dalam perutnya selama 9 bulan.
"Mama ...! Aku ikut ...!" teriak Sania sambil menangis dan berlari.
Ketika Sania lari hampir di ambang pintu, tertahan oleh Bi Marni asisten rumah tangganya Adrian yang setia bekerja selama puluhan tahun semenjak Adrian masih bayi.
"Non Sania sama Nenek aja! Nanti belajar menggambar dengan Kak Arumi," bujuk Bi Marni sambil menggendongnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com