webnovel

Tidak Ada Yang Mustahil

Bergegas menuju pintu dan membukanya, saat melihat siapa hati Rio lumayan tegang juga karena ternyata mertuanyalah yang mengetuk pintu.

"Abi, Ummi, silahkan masuk!" seru Rio.

Ketika sudah di dalam ruangan, sang kyai langsung melihat jarum jam yang ada di tangannya. Wajahnya langsung gelisah karena agenda rutin sang kyai setiap tiba pukul 03.00 adalah sholat sunnah tahajud.

"Um, ini sudah pukul 03.00. Sepertinya Abi harus kembali ke pondok deh! Pagi-paginya kan Abi juga harus ke sekolah untuk minta ijin supaya Iklima ikut ujian di rumah sakit saja!"

Deg deg Deg

Jantung Rio berdebar tidak karuan, lantaran dia memiliki agenda yang sama yaitu harus ke sekolah namun dengan tujuan yang berbeda.

"Bagaimana kalau ketahuan Abi jika aku adalah kakaknya Syasya yang menyebabkan Iklima pingsan malam kemarin? Masa iya sih aku harus bertanya pada Abi pukul berapa ke sekolah supaya tidak bentrok!" gumam Rio.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel