Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, akhirnya Li Yong berhasil juga menemukan toko pusaka yang sesuai dengan seleranya.
Di antara toko pusaka yang terdapat di kota tersebut, rasanya hanya toko pusaka itu saja yang paling besar. Jika paling besar, sudah tentu paling komplit juga.
Li Yong turun dari punggung Ang Ma. Dia kemudian menitipkan kuda istimewa itu kepada penjaga yang ada.
Ia mulai berjalan. Seorang pelayan wanita menyambut kedatangannya di pintu utama.
"Selamat datang di toko kami, Tuan Muda," katanya menyapa sambil tersenyum.
Li Yong tidak menjawab. Dia hanya menganggukkan kepalanya sekali secara perlahan.
Meskipun mendapat jawaban sesingkat itu, tapi si pelayan masih tetap mengembangkan senyuman. Bahkan kali ini senyuman itu jauh lebih lebar lagi.
"Silahkan masuk, Tuan Muda. Barang kali sesuatu yang Tuan Muda cari ada di toko kami," ujarnya mempersilahkan.
Li Yong kembali mengangguk. Ia berjalan masuk ke dalam toko.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com