Sambutan yang gegap-gempita pun langsung riuh-rimpah. Nama Pendekar Tapak Dewa digaungkan bersahutan-sahutanTerpaksa pajuri pengatur pertarungan.
Setelah keadaan tenang kembali, pajuri pengatur pertarungan kembali melanjutkan ucapannya, “Untuk pasangan kedua adalah...Dewa Ngoja berhadapan dengan Dewa Naaa’e...!!”
Dewa Ngoja dan Dewa Na’e pun melakukan seperti yang dilakukan oleh Dewa Seta me’e dan Pendekar Tapak Dewa, saling memberikan tabik penghormatan.
Sambutan riuh-rimpah pun kembali terjadi. Untuk kedua kesekian kalinya pajuri pengatur pertarungan mengangkat kedua tangannya. “Baiklah, untuk mempersingkat waktu, pertarungan akan segera kita mulai. Kepada Dewa Seta Me’e dan Pendekar Tapak Dewa dipersilakan bersiap dengan mengambil senjata yang tersedia di meja maisng-masing, jika perlu.”
“Hati-hati, Nanda Jawara...,”nasihat Bumo Osu saat jagoannya, Pendekar Tapak Dewa, akan bangkit dari tempat duduknya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com