Hal itu membuat Zian merasa bersedih, walaupun dia sendiri yang bilang jika dia tidak akan sendiri saat Pangeran mengatakan hal yang sebenarnya.
Pangeran sadar dengan perubahan raut wajah sang Putri yang jelas bersedih mendengar kabar tersebut, seperti halnya Pangeran Kenzi yang juga sedih harus berpisah dari istri kecilnya itu.
"Kau bilang tidak akan bersedih?" tanya Pangeran Kenzi yang malah membuat air mata Zian mengalir.
Jelas hal itu membuat Pangeran Kenzi juga ikut bersedih, ia langsung memeluk sang Putri dan menenangkannya agar dia bisa lebih tenang dan tidak bersedih lagi.
"Iya tapi—" kata Zian terhenti karena isak tangisannya dan membenamkan wajahnya kedalam pelukan Pengeran Kenzi.
Zina juga merasakan kedekatan mereka selama beberapa hari ini mereka baru berusaha untuk mencoba mengerti satu sama lain tapi itu ada saja cobaan yang harus mereka hadapi yang mana hukuman itu benar-benar membuat yang sangat bersedih.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com