webnovel

BAB211

Dina mana? pikirku. Apa dia sakit? Hujan semalam terlalu deras.

"Heit"

Aku kaget.

Dina menepuk bahuku, "Hahaha ... gitu saja kaget."

Dina terlihat senang karena berhasil membuatku kaget.

"Aku nggak kaget," balasku.

"Terus apa namanya?"

"aku kangen."

Dia terdiam sesaat. Aku juga terdiam. Dua orang teman kelas kami yang datang duluan itu juga terdiam.

"Apaan, sih, Doni. Masih pagi sudah ngobral kangen," ucapnya.

"Lah, kenapa? Kamu, kok, jadi salah tingkah gitu?" tanyaku menggoda. Aku sekarang memegang kendali Suasana.

"Siapa yang salah tingkah," Jawabnya.

"Emang kenapa kalau aku kangen?" tanyaku semakin menggoda.

"Ya nggak apa-apa" Dina semakin salah tingkah.

Aku menatapnya, dia juga menatapku. Aku membentangkan tangan.

"Kamu ngapain?" tanya Dina.

"Mau meluk kamu."

"Apaan, sih." Dia memberi jarak. Mundur.

"Kan, katanya boleh kangen. Kalau kangen, peluk donk."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel