Wajah Mars terlihat begitu cemas, kini Rora tengah menjalani pemeriksaan. Sedangkan dia tengah menunggu di luar bersama sang mama. "Venus mana, Ma?"
Pertanyaan itu keluar dari bibir Mars, entah kenapa dia tiba-tiba bertanya seperti itu. Diva menatap ke arahnya lalu tersenyum tipis. "Di rumah, kan kamu yang nggak mau dia muncul di hadapan kamu sama Rora lagi." Mars bungkam saat mendengarnya.
"Mars...."
"Kamu masih emosi waktu ngomong gitu kemarin? Nggak bisa tahan emosi kamu?" Diva menyahut cepat membuat Mars kembali bungkam.
Lalu setelahnya kepala lelaki itu mengangguk sebagai jawaban. Diva memberikan usapan lembut kepada kepala Mars. "Mama tahu, dan mama paham gimana perasaan kamu. Tapi jangan di ulangi lagi ya, kasihan adik kamu!"
"Iya, ma. Mars janji nggak akan ngulangin itu lagi!" Diva mengangguk, dia mengambil ponselnya untuk memberi kabar pada suaminya agar melihat kondisi anak perempuannya.
To: Papa Kenzo
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com