Melamun lagi. Itulah yang dilakukan oleh sang raja.
Saat dia duduk di kursi kekuasaan dari pemilik perusahaan besar ini, memandang lurus menuju jendela yang berada di sampingnya. Menampakkan teriknya hari di tengah kota yang tampak seperti tak pernah kenal rehat.
Night kembali memikirkan Honey.
Dia merasakan betapa menyebalkannya semua ini. Dia sadar kalau memang inilah yang seharusnya terjadi, kalau memang inilah yang terbaik bagi dirinya dan Honey, namun hatinya tetap merasa tak rela untuk menerimanya. Dadanya ini terasa sangat ngilu menerima kenyataan yang ada.
'Sekarang bagaimana kabarnya ya? Apa dia benar-benar sudah pergi? Atau… apa dia baru berkemas sehingga mungkin dia masih ada di gedung ini. Sehingga mungkin aku masih bisa melihatnya – untuk yang terakhir kalinya.'
Namun Night menggelengkan kepalanya. Ia merasa kalau ini bukan sesuatu yang bisa terus ia lakukan. Terutama sebagai raja, dia harus lebih ahli mengendalikan diri dan pikirannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com