Malam semakin larut. Alvan terlihat duduk di sofa santai kamarnya. Ia masih terjaga memikirkan kata-kata Papi Darma. Sungguh menakutkan bagi Alvan memang, jika benar adanya Megha sengaja meninggalkannya, membuang pernikahan mereka, dan menghilang dari dirinya. Alvan merasa hal itu akan membuatnya kecewa luar biasa atau bisa saja ia menjadi mati rasa.
"Gue harus bisa berdamai dengan kemungkinan itu. Gue harus bisa!" Di tengah ketakutannya suara hati itu mendorong. Dalam satu titik Alvan menyadari kata-kata Papi Darma benar. Menghindari memikirkan kemungkinan buruk hanya akan membuatnya lemah dan tak mampu mengantisipasi. Alvan ingin kuat, lebih kuat dari yang bisa ia bayangkan. Ya, kesimpulannya ia harus memikirkan apa yang akan ia lakukan jika Megha ternyata meninggalkannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com