webnovel

2 side life of agent Chan

seorang agent muda yang tak sengaja kembali ke MASA lalu akibat insiden kecelakaan pesawat, MASA lalu banyak mengajarkan hal yang tak pernah dia rasakan bahkan sesuatu yang dia benci, MASA lalu juga yang membuat dia sedikit melunak dan menerima kenyataan bahwa rasa itu memang ada dan amat di butuhkan dalam kehidupannya.

ainiriecharamadani · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
26 Chs

Jung Hye Chan

Jung Hye Chan adalah seorang agent muda yang berasal dari kota gangnam, korea selatan . umurnya masih tergolong muda baru dua puluh empat tahun tapi jumlah korban yang di bunuh sudah berkali kali lipat dari usianya. Tak mendapatkan kasih sayang dari orang tua membuat Chan menjadi orang yang kejam tanpa ampun dan tidak kenal dengan yang namanya cinta. dia tidak percaya dengan yang namanya cinta dan sayang yang dia tau hanya bahasa kebencian dan balas dendam

masuk wajib militer di usia remaja membuat Chan tangguh dan berani di semua situasi, cerdas, gerakan lincah dan cepat dan jangan lupa kemampuan menembaknya yang jitu dengan pistol maupun senapan. Chan memang sempurna di mata semua wanita tapi sayangnya dia tidak pernah menyukai mereka semua.

🎋🎋🎋

CHAN POV

Aku berlindung di balik pilar besar itu . dengan cepat aku mengisi peluru pistol ku sambil menghela nafas panjang lalu bersiap menyerang lagi para mafia brengsek itu. secepat mungkin aku berlari sambil menggenggam erat pistol ku dan melumpuhkan para guard mafia mafia itu.

Dor..... dor..... dor.....

satu per satu guard mafia itu tewas di tanganku dan rekan rekanku yang lain, kami juga sudah meletakkan dua sniper jitu di gedung yang berhadapan dengan apartment tempat kami jual beli tembakan. ku pikir para mafia itu sudah tewas tapi ternyata masih ada satu orang yang masih hidup the king of mafia Lee yong dia adalah pemilik bar, slot judi dan kartel narkoba Terbesar di Asia Pacific. dulu kami sempat berteman cukup dekat bahkan tapi dia memilih jalan yang salah yaitu menjadi mafia.

dengan cepat dia menikamku saat aku lengah, tapi untunglah aku punya reflek yang baik saat merasa dia mendekat hingga lenganku saja yang terluka, Lee yong menyeringai licik padaku dengan tatapan yang benci padahal kurasa aku tidak melakukan kesalahan apapun.

"harusnya aku membunuhmu sejak dulu Yoong" dingin ku sambil menekan luka buatannya di lenganku, sial darah tidak mau berhenti mengalir, baikalah cukup basa basi tidak berguna ini . aku menodongkan pistolku tepat ke jantung Lee tapi dia malah tersenyum dan menaikkan sebelah alisnya.

Dor.....

sniper di gedung yang berhadapan dengan apartment mendahului ku menembak, aku menoleh sekilas berdecak kesal hah padahal aku yang ingin membunuh Lee tapi ya sudah lah,ck kasihan sekali Lee belum sempat mengatakan kata kata terakhirnya sebelum mati.

"Chan apa kau baik baik saja eoh? "

"aku baik baik saja ini hanya luka kecil" sahutku saat beberapa rekanku yang masih tersisa menghampiriku dan mengkhawatirkan keadaanku yang terluka cukup dalam.

"kau bilang itu luka kecil? aish... kau ini benar benar ya" mata xiang membulat sempurna saat aku bilang Lukaku hanya luka kecil dan tidak perlu dikhawatirkan.

"sudah sudah ayo kembali ke hotel dan obati luka kalian"

"nee Gwaenchah-a" kompak kami lalu mengikuti langkah Tuan Xiang naik ke helikopter, selama di helikopter aku hanya diam dan sesekali menatap kosong ke bawah disaat seperti ini aku akan sangat bangga pada diri sendiri, hem memang siapa orang yang tidak bangga jika misi yang mereka jalankan berhasil sesuai dengan yang diharapkan?.

tak lama kami semua sudah sampai di hotel , beberapa dokter langsung menangani kami yang terluka.

"hyung ini harus aku jahit hyung"

"ya lakukan saja " tubuhku ini mungkin sudah kebal dengan yang namanya 'sakit' jika kalian tau aku sudah punya banyak bekas luka dan bekas jahitan di tubuhku, Lee Miyong Dae atau dokter Lee mulai melakukan kegiatannya mengobati lukaku dan aku dengan santai bermain ponsel. tak lama luka itu sudah tertutup kembali seperti semula.

"sudah hyung"

"terima kasih kau yang terbaik"

"tidak perlu berterima kasih hyung ini memang tugasku sebagai dokter eoh"

"ya ya ya terserah padamu sekarang aku mengantuk dan ingin tidur kau istirahat juga bukankah besok kita akan pulang ke Korea? "

"tidak hyung aku masih ingin disini menikmati liburanku" Lee lalu keluar dari kamarku, aku merebahkan tubuhku yang pegal ini baru saja aku memejamkan mataku untuk tidur dan menikmati indahnya alam mimpi tapi ada orang yang mengetuk pintu kamarku.

tok... tok...tok....

"Tuan Chan apa anda ada di dalam? " dengan malas aku kembali bangun dan membuka pintu, bisa kulihat pelayan itu tersenyum canggung mungkin dia merasa terintimidasi dengan tatapan yang aku berikan, aku melirik pada nampan yang dia bawa.

"Tuan Xiang menyruhku untuk mengantarkan makan malam ini untukmu Tuan Chan katanya agar kau bisa istirahat untuk sejenak" dia memberikan nampan berisi sebotol tequila dan sepeiring steak black paper.

"Terima kasih katakan juga pada Tuan Xiang" pelayan itu membungkuk hormat padaku lalu putar balik, aku memakan makananku dengan tenang walaupun aku tidak lapar, sangat mengantuk ingin segera tidur tapi aku memberi hak pada perutku. selesai dan habis juga sebotol tequila itu aku langsung tidur tanpa membereskannya, jadilah aku tidur dengan piring kotor dan botol kosong.

🕊🕊🕊

Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi, Chan sudah duduk di kursi pesawat dengan earphone yang menyumpal telingannya, sampai ada seorang juniornya yang duduk tepat disampingnya.

" Tuan Chan apa kau tidak pernah dihantui oleh para korban yang sudah kau bunuh? " Chan menoleh sekilas lalu membuka earphonenya dan tersenyum manis pada sang junior yang masih lekat menatap pada dia.

" orang yang aku bunuh adalah orang jahat jadi mereka tidak akan menghantui ku karna mereka akan sibuk mengurus dosa dosanya di alam baka " kata Chan sambil tersenyum manis dan menepuk pundak juniornya.

"tapi bukankah tuhan yang menentukan mereka berdosa atau tidak? tapi kenapa kau mengatakan mereka berdosa? " tanyanya lagi , sukses membuat wajah Chan yang tadi tersenyum menjadi datar dan smrik licik tercetak di wajahnya.

"kau memang benar, tapi apa bisnis narkoba, judi dan black market mereka bukan termasuk dosa? dan merugikan banyak pihak? bahkan sebuah Negara bisa hancur karna itu, hmmm coba bayangkan jika semua pemuda menggunakan narkoba dan bermain judi bukan dari hasil bekerja mereka tapi dari orang tua mereka jika tidak diberi uang maka sudah pasti mereka akan melakukan tindak kriminal lainnya seperti mencuri dan membunuh untuk dapat uang dan itu masih belum kau sebut dosa hah? " akhir Chan sambil menunjuk kepalanya sendiri seakan mengisyratkan agar juniornya itu berpikir, kata kata Chan memang sangat benar dan bijak sana lihatlah juniornya itu sekarang terdiam membeku.

Chan kembali menggunakan earphonenya dan memejamkan matanya bersenandung kecil, sang junior bangkit dan pindah ke kursi belakang.

"apa akan ada badai? " pilot tersentak kaget saat mendapatkan informasi dari seseorang yang bekerja di menara ATC mengabarkan jika akan ada badai tapi tidak terdeteksi radar mereka.

"maaaf tapi... tut... tut... " belum selesai kalimatnya sambungan sudah teprutus dan terlambat sudah pesawat sudah ada ditengah badai , pesawat itu oleng kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh, semua orang disana sudah tewas kecuali Chan dia masih bisa bernafas walaupun dengan susah payah darah mengalir dari kepalanya tapi kesadaran Chan masih belum hilang total.

DI MASA LALU

"DAPAT" gumam seseorang yang perlahan membuka matanya yang sempat terpejam, dia langsung berteleportasi ke MASA depan tepat saat Chan mengalami kecelakaan pesawat.

" Jung Hye Chan aku minta maaf, aku melakukan ini karna terpaksa maafkan aku" orang itu berjongkok dan memegang pundak kepala Chan, seketika saja jiwa dan tubuh mereka tertukar.

"maafkan aku Chan" katanya lagi sebelum meninggalkan Chan di hutan tempat pertumpahan darah tengah terjadi, ya Chan dibawa ke MASA lalu.

notes ; Hyung artinya kakak

Nee Gwaenchah-a artinya ya baiklah

Mianhae artinya maaf