webnovel

2 side life of agent Chan

seorang agent muda yang tak sengaja kembali ke MASA lalu akibat insiden kecelakaan pesawat, MASA lalu banyak mengajarkan hal yang tak pernah dia rasakan bahkan sesuatu yang dia benci, MASA lalu juga yang membuat dia sedikit melunak dan menerima kenyataan bahwa rasa itu memang ada dan amat di butuhkan dalam kehidupannya.

ainiriecharamadani · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
26 Chs

Crazy

Sam terlihat sangat emosi saat ini pada Ryu, ingin sekali dia menghukum pria bermarga Park itu bukan menghukum tapi membunuh.

Wajahnya amat mengerikan, dengan langkah cepat dan lebar dia menuju ke kamar Ryu.

"Ryu-ssi buka pintu" Teriak Sam tidak sabar, nafasnya masih belum teratur karna emosi yang dia pendam sejak tadi pada orang yang sudah dia cap sebagai pengkhianat.

"Ada apa Bae Kyung Sam? Aku akan pergi dari tempat terkutuk ini" Kata Ryu saat dia sudah membuka pintu dan menggendong tas ransel di pundaknya seraya menatap tajam pada Sam yang mengepal erat kedua tangannya.

"Dasar tidak tau terima kasih"

Plakkkk.....

Tamparan keras melayang pada pipi Ryu yang Chubby dan merah merona itu . Si pria manis mundur beberapa langkah dan menatap tajam pada Sam yang bersedekap menatap sengit padanya.

"Apa? Kau mau membunuh aku? " Ryu penuh penekanan pada Sam yang masih bersedekap dan memberikan seringai tipisnya, Ryu menelan ludahnya dengan sudah payah dia paling tidak bisa jika di perlakukan seperti itu. Mata kucing itu menghangat isakan isakan kecil mulai terdengar dari bibir cherrynya yang bergetar hebat.

"Lebih buruk dari itu" Tegas Sam melangkahkan dirinya perlahan dan memainkan dagunya pada mangsa kecil yang makin terisak, dia tau jika dia salah memilih pihak tapi dia sudah muak dengan kelakuan Bae Kyung Sam yang makin gila setiap hari.

"Mana ada pembunuh bayaran seperti mu takut pada aku yang bahkan tidak punya kemampuan apa apa" Predator kejam itu memberi seringai yang kini berubah menjadi senyuman khas psikopat.

"Sam hentikan kau sudah tidak waras " Ryu berusaha menjauhkan tubuhnya  dari Sam tapi Sam sudah mengunci pergerakan Ryu dengan kedua tangannya yang menempel di dinding. Deru nafas Sam bisa terdengar jelas di telinga Ryu jarak antara mereka hanya tinggal beberapa senti saja.

"Buka mulutmu" Titah Sam dingin, Ryu menggeleng cepat dan  mempoutkan bibirnya berusaha tidak membukanya tau dengan apa yang akan manusia gila ini lakukan pada dia.

"Buka mulutmu atau aku akan menggunakan cara yang tidak manusiawi" Tubuh Ryu kembali bergetar dia masih berusaha mendorong Sam tapi badannya yang jauh lebih kecil dari Sam membuatnya kesulitan.

"Kau yang memaksa jadi jangan salahkan aku" Sam memeluk Ryu erat membuat kissmark pada leher putih itu, Ryu meronta dan berusaha keras menahan desahanya agar Sam tidak semakin gila, diluar dugaan Sam makin mempererat pelukannya lalu menggulum bibir manis milik Jimin dengan rakus seperti bayi yang tidak meminum susu setelah sekian lama.

" mphhhh akuhhh tidakhh bisa bernafasshhshh shithh"

Desah Ryu pada akhirnya , Sam menatap tajam pada Ryu dan kembali menggulum bibir manis miliknya serta memasukkan tangannya ke kemeja putih yang Ryu gunakan.

"Sam ah hentikan ah mphhhh ahhh mphhhh"

"Katakan padaku kau memihak di pihak siapa Ryu-ssi? "

Mphhhh ahhh hentikan kau kuranghhh ajarhhh aaahhhh

"Sam apa yang kau lakukan? "Hyun menarik Sam dari Ryu yang sudah lemas dan semua kancing kemejanya terbuka menampakkan abs miliknya.

"Aku akan memberi hukuman padanya" Desis Sam kembali ingin merebut Jimin yang ada di dekapan Hyun tapi gagal. Ryu menghela nafasnya yang tersengal sengal air matanya makin deras membasahi pipinya yang chubby.

Sam keluar dari kamar itu dengan emosi yang masih belum reda bahkan hampir saja dia menembak kepala Hyun tadi dan membunuh Ryu.

"Sudah sudah jangan menangis lagi Ryu-ssi" Hyun mendekap lembut serta mengusap usap pipi Ryu dengan tatapan mata yang lurus tapi sangat lembut. Seperti ada sesuatu di tatapan matanya itu dan Ryu tidak mengerti dengan tatapan Taehyung.

"Kau tidak membenci aku? Waktu itu kan aku juga memukuli mu? " Ryu melepaskan diri dari pelukan Hyun sambil bersedekap menatap bingung pada sahabat eh tidak saudara maksudnya ya Hyun sudah ia anggap sebagai saudaranya.

"Aku? Benci pada mu? " Hyun mencolek sekilas hidung Ryu dan memperlihatkan senyum kotaknya.

"Aku tidak mengerti"

"Sudah tidak usah di pikirkan aku akan mengantarmu kemana kau akan pergi? "

"Apartment Chan dan Yeon" Hyun yang tadinya semangat kini sedikit khawatir menatap pada Ryu yang kembali menggendong tas ransel miliknya yang tergeletak di lantai akibat ulah Si gila Sam.

"Aku tidak mau kau terluka ikut lah dengan ku tinggal di apartment Chan sementara waktu nee? "Hyun menghela kasar nafasnya dia mengusak surai milik Ryu. yang jauh lebih pendek dari dia.

"Tidak, tapi aku akan melindungimu" Ucapnya singkat lalu merangkul Ryu untuk pergi dari tempat terkutuk itu,sebenarnya juga sudah mulai muak juga dengan Sam yang makin gila tapi Hyun memilih bertahan hanya untuk Tuan Kyung ayah Sam bukan untuk Jungkook.

🌾🌾🌾

"Chan Oppa kau mau makan apa? " Kim masih setia di samping Chan dia tidak bergerak sedikitpun dan memandangi wajah Chan yang tersenyum padanya.

"Kalau kau mau apa? " Balas Chan balik bertanya pada Kim

"Aishhh, aku bertanya padamu kenapa kau balik bertanya juga? "

"Yeobo jangan marah lihatlah wajahmu makin jelek"

"Terserah" Kim menghela nafasnya pelan memalingkan wajahnya dari Chan yang masih terkekeh pelan dengan kelakuan Kim yang mudah kesal belakangan ini.

Lee membuka pintu kamar Rawat Chan dengan perlahan ternyata dia sudah membawa makanan untuk Kim, eh bukan bukan Naamjoon tapi Chan yang menyuruh Lee untuk membeli makanan kesukaan Kim.

"Ini untuk eonnie"Lee memberi bungkusan pada Kim, Kim bingung hanya mengangguk pelan dan tersenyum pada Lee.

"Mana punyku? " Chan

"Oh ini dia Hyung makanan sehat untuk pemulihan mu" Ia juga memberi bungkusan pada Chan, wajah Chan berubah saat membuka bungkusan yang Lee berikan padanya karna tidak sesuai dengan yang Chan minta.

"Lee? Apa yang aku pesan tadi? " Kata Chan dengan wajahnya yang datar dan penuh penekanan, Lee hanya berdehem pelan sambil memakan makanannya di sofa jam makan siang sebenarnya sudah lewat tapi ya sudahlah.

"Lee Miyong Dae apa kau tuli? " Kim sedikit terkejut dengan intonasi bicara Chan yang meninggi,

"Hyung kau ini masih belum pulih jadi aku belikan salad buah "

"Memang Oppa minta apa tadi?" Kim beralih menatap pada Lee yang Kembali meneruskan makan.Dokter muda bernama lengkap Lee Miyong Dae itu melirik ke pada Kim sekilas menjelaskan panjang lebar pada Kim yang masih menatap bingung.

"Tadi Chan Hyung minta bulgogi extra pedas padaku, padahal dia kan masih belum sembuh total aku takut jika keadaan Hyung kembali menurun" Jelas Lee.

"Oppa kau tidak boleh makan makanan yang pedas dulu benar kata Lee eh dia kan dokter" Kim menepuk jidatnya pelan sedangkan Naamjoon tertawa pelan.

"Ya sudah aku tidak mau makan " Chan melipat wajahnya seperti anak kecil yang tidak diberi permen oleh ibunya dan meletakkan salad buah yang tadi Lee berikan di atas meja.

"Yah Hyung ayolah jangan seperti anak kecil" Lee menepuk jidatnya sembari membujuk Chan agar dia mau makan Kim juga membujuk Chan tapi dia masih tidak mau juga.

"Oppa aku suapi ya? "

"Tidak mau "

"Hyung kau ini benar benar keras kepala"

Chan masih tetap kekeuh dengan pendiriannya hanya mau makan bulgogi extra pedas tidak mau yang lain, Lee akhirnya menyerah dan keluar dari kamar Rawat Chan dan dia juga harus kembali bekerja merawat pasien lainnya.

"Eonnie aku pergi dulu dan jangan biarkan hyung memakan makanan yang pedas " Kata Lee sebelum pergi.

"Oppa bagaimana jika kau makan ini" Tunjuk Kim pada bakpao yang tadi Lee berikan padanya eh maksudnya Chan yang memberi tau Lee untuk membeli bakpao kesukaan Kim.

"Ini enak sekali" Kim mengunyah bakpao kesukaannya sambil terus membujuk Chan dan akhirnya Chan mau tapi dengan syarat Kim harus menyuapkan bakpao kesukaannya pada Chan.

"Suapi" Kata Chan manja dengan puppy eye yang membuat orang pasti akan berpikir jika Chan bukan seorang agent yang hebat dan pembunuh berbahaya. Kehadiran Kim memang banyak mengubah Chan dia seperti matahari yang menyinari dan mewarnai dunia Chan yang kelabu.

"Agent manja"

"Uwu aku begini karna Kim Naam Joo"

"Eh kenapa aku? "

"Sudah aku lapar" Dan mereka akhirnya makan bersama sama dan Kim sibuk menyuapkan bakpao miliknya.