webnovel

One Night Love With Friend

Autor: Meldy_Wita
Urban
Abgeschlossen · 560.3K Ansichten
  • 278 Kaps
    Inhalt
  • 5.0
    31 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

WARNING: 21+ Beberapa adegan kekerasan dan adegan dewasa. Bijaklah memilih bacaan. Tidak sengaja bermalam dengan seorang pria yang selama ini ia kenal sebagai sahabatnya sendiri. Hingga akhirnya semuanya dimulai dari sana, bahkan cinta ikut membuat hari-harinya bahagia. Tapi ia sadar bahwa dirinya mencintai orang yang salah. “Apa yang harus kulakukan ketika bertemu dengan Nicole? Sahabat, atasan, dan sekaligus yang telah mengambil mahkotaku.” Anna Gisella. “Kenapa aku harus bermalam dengannya?” Nicole Alfian. Akankah persahabatan mereka masih tetap seperti biasa? Lantas, apakah Nicole akan bertanggung jawab atas hilangnya mahkota sahabatnya sendiri? Dan bagaimana dengan perjalanan cinta yang mulai tumbuh dalam kehidupan mereka? Akankah cinta atau luka yang akan berbicara.

Tags
3 tags
Chapter 1Berawal dari curhat

Malam berbalut sepi, dingin merayu hati. Cahaya bulan ikut menghiasi, nuansa misteri menyelimuti. Dekapan hangat penuh kemistri, tanganmu berjalan menyusuri hingga perlahan membuatku sadar ada gejolak di dalam hati yang sedang mencoba bangkit birahi.

Namaku Anna Gisella, gadis berumur 23 tahun. Berwajah oriental dengan kulit putih. Gadis yatim piatu, bekerja di sebuah klub malam milik sahabatku, dan inilah kisah ku. Semuanya terjadi dengan begitu cepat sampai aku tidak bisa lagi untuk mengelak. Sungguh diluar dugaan ku. Ingin aku berlari, namun kekuatanku tidaklah sebanding dengannya. Sampai akhirnya aku hanya bisa pasrah menerima pemerkosaan sekaligus kenikmatan dari orang yang selama ini ku kenal sebagai sahabatku.

Semuanya berawal dari sini hingga persahabatan kami mulai renggang. Namanya Nicole Alfian, pria berumur 26 tahun. Di umurnya yang masih terbilang muda dia sudah menjadi bos bahkan membuka beberapa cabang meskipun karir pertamanya di mulai dari meneruskan usaha milik keluarganya, namun siapa sangka dia sudah begitu sukses. Hingga aku bisa melanjutkan hidupku dengan bantuannya.

Beberapa saat sebelum kejadian.

Malam itu Nicole terlihat berbeda dari biasanya. Dia tidak banyak berbicara denganku, bahkan dia duduk termenung seorang diri. Tatapannya fokus kedepan seperti sedang memikirkan sesuatu. Aku tidak tahu dia kenapa, hingga akhirnya aku mencoba untuk mendekatinya setelah aku selesai melayani beberapa pesanan dari para tamu yang datang. Tanpa menunggu sapaan darinya aku langsung memilih duduk di sampingnya.

"Um, sepertinya ada yang lagi galau," ketus ku sembari melirik kearahnya.

Tak ada sahutan darinya melainkan hembusan nafasnya yang begitu ... panjang sampai terdengar ditelinga ku. Lalu posisi duduknya mulai berubah hingga ia mulai menoleh ke arahku, tapi tiba-tiba ia bersandar dipundak ku tanpa meminta persetujuan.

"An, hibur aku, aku memang sedang galau," ucap Nicole.

"Jadi Tuan muda yang tampan ini bisa galau juga? Hem ... baiklah sini cerita, biar aku mendengarnya." Aku berusaha menjawab dengan sedikit senyuman agar dia bisa lebih rileks.

"Kamu ingat saat itu aku mencoba untuk melamar Jenny, tapi sayangnya aku ditolak mentah-mentah. Apa menurutmu aku ini sangat buruk, Anna?" Nicole mencoba menceritakan semuanya seraya ia bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dariku.

Aku menjawab dengan menggelengkan kepalaku, lalu aku berkata. "Menurutku, kamu pria yang paling sempurna yang pernah kutemui. Sudah tampan, baik, dan sukses lagi, ditambah kamu juga mau menolong orang lain. Mana ada wanita yang akan menolak mu. Mungkin saja dia menolak mu karena sesuatu, jadi jangan terlalu bersedih sampai melamun seperti tadi. Kamu sungguh sangat berharga."

'Aduh! Kenapa jawabanku seperti itu? Tapi, memang aku tidak sedang berbohong. Bahkan aku sendiri tergoda dengannya. Hanya saja ... aku harus tahu diri tentang siapa diriku, apalagi aku tidak seperti orang-orang yang sangat mementingkan good looking,' batinku sesudah menjawab ucapannya.

"Oh iya? Jika menurutmu semua wanita tidak akan menolak ku. Lalu bagaimana denganmu, apa kamu juga tidak akan menolak ku?" tanya Nicole.

"Ya tentu saja! Aku kan sahabatmu," sahutku dengan sedikit tersenyum.

Nicole tidak lagi menjawab, dia hanya tersenyum seraya menganggukkan kepalanya berkali-kali.

"Nicole, kalau begitu aku lanjut kerja lagi. Kamu tidak apa-apakan?"

"Aku tidak mengizinkannya. Lagipula aku ini bos mu jadi temani aku sekarang. Mari kita minum supaya beban masalahku ini bisa hilang," sahut Nicole sembari menahan lenganku.

"Ya sudah kalau begitu."

Terpaksa mengiyakan ajakannya hingga kami berdua memutuskan untuk minum-minum bersama. Aku sibuk menghabiskan beberapa gelas minuman ku tanpa berbicara apapun, namun berbeda dengan Nicole, dia terus mengeluarkan celotehannya tanpa mengenal rasa lelah. Dia terus menceritakan masalah pendekatan yang belum kelar itu bersama dengan Jenny. Memang, yang kutahu Jenny adalah wanita yang sangat Nicole cintai. Bahkan sejak mereka masih duduk di bangku kuliah.

Hampir empat botol kami habiskan bersama, hingga membuatku tidak mengingat apapun lagi. Hanya saja aku teringat jika sedang di gendong oleh seseorang, namun mataku tidak terlihat jelas siapa orang yang sedang membawaku. Sampai akhirnya tiba disebuah kamar yang cukup luas.

Kesadaran ku masih terjaga meskipun mataku sudah tertutup, namun aku bisa merasakan apapun yang sedang terjadi di tubuhku. Entah kenapa tiba-tiba aku merasakan sensasi yang begitu aneh. Tubuhku seperti sedang disentuh oleh sesuatu, hingga aku menyadari bahwa perlahan pakaianku mulai terlepas. Ingin rasanya bangkit, namun aku terlalu enggan justru aku merenggangkan tubuhku agar pakaianku bisa lebih mudah terlepas.

Hawa dingin perlahan menyusup masuk kedalam tubuhku. Aku mulai merengkuh tubuhku yang sudah tidak memakai sehelai benangpun. Mencoba untuk mencari kehangatan, tapi sesaat kemudian aku merasakan jika ada seseorang yang sedang mencoba untuk memelukku. Dengan sangat ku paksakan mencoba melihat siapa itu meskipun kesadaran ku hanya sekedar saja.

Wajahku tersenyum saat melihat sosok pria yang selama ini telah menjadi sahabatku. Hingga akhirnya yang hanya kurasakan sentuhan dari setiap sentuhannya yang mulai bergejolak di dalam tubuhku. Desahan pun ikut serta saat dirinya mulai merenggut mahkotaku, tapi tiba-tiba rasa sakit begitu terasa lemas sampai membuat setengah tubuhku seperti berhenti berfungsi. Namun, semakin lama sensasi lain yang kurasakan, hingga membuatku ingin terbang apalagi di saat tangannya menggenggam erat tanganku.

Mataku terpejam menikmati sensasi yang belum pernah kurasakan sebelumnya, sampai membuatku berteriak di bawah tubuhnya yang gagah. Ia bahkan memelukku di saat sesuatu di dalam tubuhnya akan keluar, namun dalam sekejap kebahagiaan dan kenikmatan berganti dengan kesedihan.

"Jenny ... Jenny, oh yeah," desah Nicole di saat dirinya hampir sampai puncak.

Kupikir dia sedang mengingatku, tapi ternyata dia menghayal tentang orang lain. Bisa-bisanya saat seperti ini dia mengingat orang lain padahal saat ini dia sedang berhubungan denganku. Hatiku bahagia telah dipilih olehmu walau aku tahu pilihan ini sampai membuatku terlihat tidak berharga. Tanpa kusadari air mata membasahi pipiku.

Semuanya telah terjadi dengan sahabatku sendiri, yang awalnya membuatku bahagia, namun sekarang tubuhku seperti tertusuk duri hingga membuatku tidak dapat menahan tangis. Aku mencoba untuk tetap terdiam agar tidak membuatnya terbangun. Tapi, setelah ku pikir-pikir alangkah baiknya aku pergi sebelum ia terjaga.

Mencoba bangkit dari ranjang ternyaman yang baru saja kurasakan, mengutip dengan perlahan pakaianku hingga akhirnya aku berlari keluar dengan tangis yang tidak dapat ku bendung lagi. Tanpa tahu arah, aku terus berlari hingga kurasakan kakiku mulai kelelahan. Sebelum akhirnya sebuah taksi yang tidak jauh terlihat di pelupuk mataku.

'Apa yang harus kulakukan sekarang? Bagaimana aku harus bersikap jika nanti bertemu denganmu, Nicole? Apalagi kamu adalah atasanku, tapi kamu juga sahabatku sekaligus orang yang kucintai dan orang yang telah mengambil mahkotaku,' batin ku kebingungan di saat taksi mulai melaju pergi.

Das könnte Ihnen auch gefallen

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Urban
Zu wenig Bewertungen
1009 Chs

Setelah Bercerai, Keluarga Besar yang Berkuasa Menyambutnya Kembali ke Rumah!

Setelah Tan Ming hamil, suaminya menyerahkan surat cerai padanya. Dua puluh tiga tahun yang lalu, Tan Ming masih merupakan anak yatim piatu yang tidak ada yang menginginkan. Orang tua angkatnya mengadopsinya dari panti asuhan karena mereka kesulitan memiliki anak sendiri. Namun, nasib sial Tan Ming tidak berubah karena hal itu. Dalam waktu satu bulan, ibu angkatnya hamil. Setelah adiknya, Tan Si, lahir, Tan Ming menjadi orang yang paling tidak disukai di keluarga. Sejak kecil, dia harus mengalah pada Tan Si dalam segala hal. Orang tuanya hanya menyukai Tan Si karena Tan Ming bukan anak biologis mereka. Tiga tahun lalu, Keluarga Tan memaksanya menikah dengan seorang pria yang koma demi kepentingan bisnis mereka. Selama dua tahun penuh, Tan Ming hidup sebagai seorang janda. Hingga setahun yang lalu, ketika suaminya yang koma tersebut bangun secara tidak terduga, Tan Si jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Kali ini, Tan Ming memutuskan untuk tidak mengalah lagi. Dia dengan tegas berusaha memutus hubungan dengan Keluarga Tan. Namun, dia tidak menduga bahwa pada akhirnya dia akan dihadapkan dengan surat cerai. Untuk kepentingan anak-anak dalam kandungannya, Tan Ming dipaksa oleh suaminya untuk menandatangani surat-surat tersebut. Ketika anak-anaknya lahir, ayah biologis mereka sedang menemani wanita lain untuk tes kehamilan. Saat dunia Tan Ming berada dalam kegelapan terdalam, kerabat kandungnya muncul. Mereka adalah keluarga yang sangat kaya hingga Keluarga Tan pun memandang mereka dengan hormat, dan mereka menyambutnya kembali ke rumah! Setelah kembali ke rumah, dia tidak lagi menjadi anak yang tidak diinginkan. Tidak hanya dia memiliki orang tua yang memanjakannya, tetapi dia juga memiliki tiga saudara laki-laki yang sangat memperhatikannya! Kemudian, mantan suaminya menyesali keputusannya dan datang untuk meminta maaf secara langsung. "Tetap jauh dari hidupku," kata Tan Ming.

JQK · Urban
Zu wenig Bewertungen
495 Chs

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · Urban
Zu wenig Bewertungen
540 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1