webnovel

Bukan Salah Rasa

Autor: SA_20
Teenager
Abgeschlossen · 93.1K Ansichten
  • 280 Kaps
    Inhalt
  • 5.0
    35 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

Tags
7 tags
Chapter 1Refando Aliandra

Refando Aliandra, pria tampan itu masih bergelung dengan kasur kesayangannya. Ya, king bed berwarna dark blue itu adalah favoritnya.

Monalisa, ibu dari pria tampan itu kini berkacak pinggang melihat kelakuan putra bungsunya itu.

"Refan bangun! Apa kau tidak pergi ke sekolah, ini sudah pukul 6 lebih 30 sayang!" ucap Monalisa lembut sambil menggoyang-goyangkan tubuh Refando.

"ahh mah, bentar lagi" tolak Refando dan kembali bergelung dengan selimut.

"tidak Refan, kau harus bangun kau akan telat nanti! Lihat sudah pukul 7 sekarang!" kekeh Monalisa, sampai akhirnya Refando bangun terduduk lalu menatap jam dinding yang terpampang.

"astaga mom, aku terlambat!" kejut Refando lalu berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Monalisa hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah dari putra bungsunya itu.

"dasar anak itu"

Tidak membutuhkan waktu lama, Refando kini sudah tampan dengan seragamnya. Ia pun bersiap pergi ke sekolah, namun sebelum itu ia mengambil sepotong roti di meja makan lalu memakannya.

"Daddy dan kakak kemana?" tanya Refando pada ibunya yang sedang merapikan meja makan.

"baru saja pergi, kau kelamaan sih." balas Monalisa dengan senyumnya.

"hm, aku berangkat!" pamit Refando, lalu ia keluar dari mansion.

Refando terbiasa mengendarai mobil pribadinya ke sekolah, ya volvo metalic dengan desain khusus berlambangkan RA pastilah sesuatu yang luar biasa. Hanya Refando Aliandra saja yang memilikinya, tapi sayangnya di tengah perjalanan mobilnya kehabisan bahan bakar dan tidak bisa berjalan.

Kekesalan Refando bertambah kala tidak ada satupun taksi yang lewat, hanya ada satu bus yang melaju ke arahnya. Dengan amat sangat terpaksa, Refando naik ke dalam desakan penumpang bus itu. Refando terus terdorong sampai ia terjatuh si salah satu kursi kosong, yang di sampingnya sudah di tempati seorang gadis dengan wajah menyeramkan.

Refando pikir semua telah baik-baik saja, nyatanya gadis di sampingnya malah menambah kekesalannya berkali-kali lipat. Pertengkaran pun terus terjadi sampai akhirnya Refando mengalah dan membiarkannya mendapatkan keinginannya, keadaan pun kembali hening.

Bus sampai di halte depan sekolah, Refando turun dan melangkah memasuki halaman sekolah. Saat di parkiran, Nando teman baik Refando menyapanya bersama dengan Simon yang juga teman sekelasnya.

"selamat pagi kawan! Loh, kok jalan kaki?" ledek Nando saat melihat Refando keluar dari bisa umum.

"berisik! jangan bikin gw makin kesal deh." kesal Refando bertambah.

"gak gw sangka Refando bisa naik bus umum juga" celetuk Simon.

"cih, dasar menyebalkan" balas Refando lalu melangkah meninggalkan kedua orang yang tengah menahan tawa itu dengan kesal.

"hei Refan, tungguin dong!" teriak kedua temannya itu, namun Refando mengabaikan mereka.

Waktu semakin bertambah, Refando ada janji dengan gurunya sebelum kelas. Namun ia bangun terlambat tadi, jadi sepertinya pertemuan dengan gurunya itu akan terlambat.

Refando melangkah dengan cepat menuju lift, namun pintu lift itu mulai menutup. Sepertinya sudah ada yang mengisinya, tanpa berpikir lagi Refando mengulurkan tangannya membuat kedua pintu lift itu kembali terbuka.

Nyatanya orang dalam lift itu adalah gadis menyebalkan yang Refando temui di bus tadi, dan ya lagi-lagi dia mengatakan hal yang menyebalkan. Kali ini aku memilih untuk tidak terlalu memperdulikannya, namun tiba-tiba lift yang kami naiki bermasalah.

Sebuah guncangan terasa kuat, lalu lampu lift mati dengan sendirinya. Aku bahkan tidak bisa melihat dengan jelas, namun yang aku heran kemana perginya gadis jutek itu?

Refando terus mencoba memperjelas pandangannya, lalu tiba-tiba terdengan suara ringisan kecil dan seperti gadis menangis. Dan pandangan Refando pun mulai terlihat jelas, gadis bersurai hitam itu berada di pojok dan memeluk lututnya. Sepertinya ia takut dengan gelap, tubuhnya gemetaran.

Dengan langkah pelan Refando mendekat, lalu suara gadis itu terdengar. Jelas ia ketakutan, terlihat jelas dari suaranya yang bergetar dan raungannya yang memilukan. Sebenarnya ada apa dengannya?

Refando mencoba memeluk gadis itu, menyalurkan rasa tenang dan hangat untuknya. Semoga saja ia bisa membantu, walau hanya sedikit.

Dan benar saja, tangis gadis itu sudah mulai mereda. Hanya menyisakan getaran ketakutan saja di tubuhnya, aku mencoba untuk tetap membuatnya tenang.

"tenang saja, aku disini. Kalau kau takut, pejamkan saja matamu dan tetap di dekatku. Kurasa lift ini akan menyala sebentar lagi, jadi bersabarlah!" ucap Refando menenangkan.

Gadis itu diam, namun ia mendengarkan dan mengikuti instruksi Refando. Dan benar, ia lebih tenang lagi dari sebelumnya.

Sesaat Refando merasa heran, ada apa dengannya? Sejak kapan ia suka menolong orang seperti ini? Dan lagi, perasaan apa ini? Ia merasa nyaman di peluk oleh gadis ini? Bahkan kekasihnya saja tidak ia izinkan untuk memeluk seenaknya, Refando kau kenapa sebenarnya?

Akhirnya lampu lift kembali menyala, Refando segera melepaskan pelukan mereka. Gadis itu terlihat merona, sepertinya dia malu.

"te-terima kasih" ucap gadis itu gugup.

"ya, sama-sama. Hn, siapa nama lo?" tanya Refando penasaran.

"Reisya, kalau lo?" balas gadis yang ternyata Reisya.

"Refan, ya udah gw turun di lantai ini." jawab Refando, lalu ia berhenti di lantai 3 karna di sana adalah tempat dimana kelas elit berada.

"baiklah, terima kasih Refan" ucap Reisya lalu tersenyum sesaat, membuat Refando terpaku. Namun pintu lift tertutup perlahan, membuat pandangannya kini hilang.

"cantik"

.

.

.

Reisya sampai di lantai 5, ia keluar dari lift dan melangkah ke menuju kelasnya. Baru saja ia masuk ke dalam kelas, suara teriakan dari seorang gadis langsung membuat Reisya mengalihkan pandangannya malas.

"Reisyaaaa! Akhirnya lo datang juga." teriak Ruri, teman dekat Reisya.

"Berisik ih, ini masih pagi. Jangan bikin mood gw tambah rusak!" kecam Reisya tajam.

"memang kenapa? Tumben lo berwajah jelek begitu, biasanya datar!" heran Ruri pada wajah cemberut Reisya.

Reisya menghela nafas kesal, ia memang tidak pernah bisa mengelabuhi Ruri. Teman dekatnya itu terlalu peka sampai memahami semua ekspresinya, dan hanya dialah yang terus bersama dengannya saat semuanya menjauh pergi.

"gw bertemu pria menyebalkan dalam bus, dan itu bikin mood gw rusak!" jawab Reisya seadanya.

"eh tumben banget lo tertarik dengan pria?" ledek Ruri.

"boro-boro tertarik, jijik iya gw" elak Reisya tidak terima.

"hahaah, siapa ya pria itu? Jadi penasaran gw, siapa tau lo bakal jadian sama dia Sya" celetuk Ruri bercanda.

"dih, lo aja sana. Gw si big no!" tolak Reisya jelas.

"wkwk, udahlah jangan di pikirkan lagi. Nanti sore hangout kuy, gimana?" ajak Ruri sambil menaikturunkan alisnya.

"kemana?" tanya Reisya memastikan.

"kafe, gw mau coba kafe baru nih. Lo ikut ya?" jawab Ruri santai.

"boleh deh, gw juga bosen di sangkar terus." balas Reisya menyetujui.

Bel masuk pun berbunyi dan wali kelas mereka tiba, semua siswa kembali duduk ke tempat masing-masing. Dan pelajaran pun dimulai, dengan ketenangan.

.

.

.

Das könnte Ihnen auch gefallen

"Ku Tunggu Kau di Surga"

Nirmala, gadis berusia 20 tahun, dia pengidap penyakit leukimia. Dan divonis dokter umurnya tidak akan lama lagi. Dia adalah anak pengusaha kaya. Nirmala tinggal bersama ibu tirinya. Suatu hari Nirmala dijebak Lea sedang minum-minuman keras di sebuah bar, dan berfoto-foto mesra dengan seorang pria dalam satu ranjang. Hingga dia diusir dari rumahnya sendiri oleh Sony(papanya). Nirmala tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena kejahatan Lea. Dengan bantuan Bi Ijah asisten rumah tangga Nirmala, Nirmala bisa tinggal bersama Bibinya di kampung. Suatu hari dia bekerja terlalu keras membantu sang Bibi di persawahan. Hingga dia lemas, mimisan dan akhirnya pingsan. Sang Bibi membawanya ke dokter, kata dokter itu hanya faktor kelelahan. Seminggu kemudian, itu sering terjadi. Hingga kejadian itu terjadi beberapa hari kemudian. Dari pemeriksaan dokter dirumah sakit, Nirmala pengidap penyakit Leukimia akut. Disebuah pasar Nirmala bertemu dengan Kevin. Dari sanalah awal mereka kenal. Yang tiap harinya mereka selalu bertengkar, namun lama-lama kebencian itu berubah jadi cinta. Karena biaya pengobatan Nirmala yang mahal, dia memutuskan untuk bekerja sebagai penyanyi disebuah King Club terbesar di Asia Tenggara. Dengan memakai topeng Nirmala menutupi identitasnya. Nirmala bertemu dengan pemilik Club, Jack Wilson. Dia juga Pemilik perusahaan besar di beberapa kota. Jack jatuh cinta pada wanita yang berinisial Issabella itu? bagaimana kelanjutan kisahnya?

Iin_Romita · Teenager
5.0
400 Chs

Jodoh! Masa Gitu?

Heningtyas Permata Hati (17) seorang gadis desa yang polos tapi bar bar, dalam hidupnya hanya ada satu tujuan, menikah dengan anak juragan tanah yang gantengnya mirip aktor Bolywood kesayangannya. Di sela menjalani hari dengan tujuan hidup yang tak tergoyahkan, nasib buruk menghampirinya, seorang pemuda tampan dari kota (Anggara Yuda Pradipta, 18) datang dan tinggal di rumahnya dengan alasan yang tidak jelas. Orangtuanya pun tak bisa memberi jawaban yang memuaskan. Pemuda itu memiliki kepribadian ganda menurut Hening, kadang dingin kaya kulkas khusus es batu, kadang panas kaya api neraka. Dan jangan tanyakan tingkat ketajaman lidahnya, kalo udah ngomong nyakitin sampe ubun-ubun bayi baru lahir. Nasib buruk Hening tak sampai di situ, setiap hari pemuda itu menjadi sumber masalahnya, dimana dia tak bisa lagi khusyuk berdo'a untuk meminta pada Tuhan agar anak juragan tanah itu menjadi jodohnya. Sial! "EHHH ... MONYET! ANGKAT KAKI DARI RUMAHKU!!!" Dengan angkuh Dipta berkata, "ngusir gue? Nggak sadar diri! Gubuk reot lo ini berdiri di atas tanah kakek gue! Kalo ada yang harus angkat kaki, itu lo!" Mulut Hening menganga sampe hampir jatuh ke lantai, baru tekatup saat mendengar pintu kamar di banting dengan kuat. "Ya Tuhan! Apa salah dan dosaku!!" Jerit Hening yang di sambut tendangan maut dari dalam pintu kamar. Jantungnya hampir copot di buat cowok gila itu. Keselnya bukan main si Hening. Bagaimana nasib Hening selanjutnya? Bisakah dia mempertahankan tujuan hidupnya? Sementara Anggara Yuda Pradipta terus mengusik jiwa dan raganya. Dan apakah penyebab Anggara Yuda Pradipta berakhir di rumahnya? Ikuti kisah mereka dalam novel 'Jodoh! Masa Gitu?' Yakin bakal di buat ngakak dan baper parah. Dan yang paling penting, kalian bakal menemukan banyak rahasia dalam kisah mereka. Baca juga novelku yang lain ya. 1. Annaya dan Takdirnya. (700 views dan 900 colection) 2. Pernikahan Sementara. (2M views dan 8,6k colection)

Ardhaharyani_9027 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
347 Chs

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Teenager
5.0
369 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1