Dira menatap tajam pada Azka yang berbaring malas-malasan di ranjang rumah sakit. "Azka, hari ini kamu harus belajar berjalan lagi!"
Azka menggelengkan kepala dengan keras menolak. "Enggak mau, Honey... Nanti aja, ya?"
"Nanti-nanti kapan?! Sekarang!" Dira bersikeras agar Azka belajar berjalan. Pagi ini Azka tidak mau belajar berjalan karena terakhir kali dia hampir jatuh. Dira tahu kaki Azka sebenarnya sudah membaik. Hanya saja karena terlalu lama berbaring, kaki Azka menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan.
Azka menyembunyikan diri di selimut, dia menggelengkan kepala benar-benar tak mau untuk dibujuk lagi. "Enggak mau! Terakhir kali aku hampir jatuh, Honey... Tidakkah kamu merasa kasihan dengan kekasihmu ini?"
Dira memutar bola mata malas. Azka merengek layaknya anak kecil. Bukannya Dira bermaksud kejam dengan memaksa pasien untuk melakukan kegiatan yang tidak ingin dilakukan. Itu karena jika Azka bermalas-malasan untuk berlatih, maka kaki Azka akan sulit untuk digunakan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com