webnovel

43. SEBUAH PETAKA

Akhirnya ayah dapat menghembuskan nafas lega. Suasana senang hatinya mengembalikan seluruh kekuatan tubuhnya. Ia yang semula lemas kini telah bergas kembali. Ia lalu menjeburkan diri ke sungai. Padahal pagi itu udara benar-benar dingin. Ia lalu menepi. Ia membersihkan satu persatu tampah dan seisinya. Ia jadikan satu dan juga lampu minyak di atasnya.

Ayah lalu membawanya ke bawah pohon besar. Ia lalu duduk sejenak sebelum nanti ia akan memutuskan untuk pulang. Ia teringat kepada istrinya Duminah. Terakhir kali Ia pergi begitu saja tanpa mendengarkan pembicaraannya sampai selesai. Ia khawatir istrinya itu akan benar-benar marah padanya.

Namun ayah tetap harus pulang dan menyampaikan kabar gembira ini. Ia akan membuktikan kepada Duminah dan bapaknya itu tentang keberhasilan dan perjuangan yang telah ia lewati. Ia sudah melewati banyak sekali hal dan berkali-kali mempertaruhkan nyawanya demi untuk kembali dan membawa kabar baik untuk bayi mungilnya itu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel