Pagi pun tiba, cahaya mentari menerobos masuk melewati celah- celah dinding goa. Hana mulai membuka kelopak mata nya perlahan, badan nya terasa sangat lemah, ia berusaha bangkit dan duduk di atas jerami tempat ia tidur semalaman.
Mengingat bahwa dari kemarin perut nya belum terisi apapun, akhir nya ia menyadari, badan lemah nya itu di sebabkan karena ia kelaparan.
Hana memegangi perut nya yang terus berbunyi, ia menoleh kesana kemari, tidak ada siapapun. Memory nya berputar kembali pada kejadian semalam, disanalah ia sadar, sekarang bukanlah saat nya untuk memikirkan perut yang keroncongan, ia harus segera pergi sebelum pria semalam datang dan menyiksa dirinya lagi.
Belum sempat ia berdiri, tiba- tiba sebuah suara berat mengagetkan nya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com