Adrian memasang engsel pintu baru dengan dibantu Hilman. Keduanya terlibat pembicaraan seputar kakak adik, hingga membahas soal Vivi.
Alisha yang tengah duduk di ruang santai, tidak jauh dari kamar Adrian, memasang telinganya baik-baik. Menguping.
Awalnya Hilman enggan membahas soal kekasih barunya itu, yang Hilman akui sudah berjalan hampir satu tahun lalu, dari hubungan pertemanan hingga akhirnya memutuskan untuk menjalin kasih.
"Gak ada niat buat nikah aja?" tanya Adrian, sambil memutar baut dengan obeng.
"Nantilah, Bro. Lo nikah aja baru sepekan. Masa gue langsung nyusul. Ntar, kalau istri lo udah hamil, baru, deh, gue bahas soal nikahan sama Vivi." Hilman tertawa dengan ucapannya.
"Kenapa kudu nunggu istri gue hamil dulu?" Adrian merasa heran dengan ucapan Hilman.
"Emang mau, ntar gue susul punya anak duluan?" Hilman kembali tertawa, diikuti Adrian. Mereka pun selesai memperbaiki pintu kamar Adrian.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com