webnovel

pria dingin seperti Andreas

cahaya matahari pagi menerpa wajah nya yang begitu tampan, dia pun membuka matanya sambil menyipit kan sedikit

Andreas menggeliat kemudian beranjak menuju kamar mandi

pria tampan itu langsung menyalakan shower dan membasuh kepalanya agar lebih segar dengan guyuran air dingin

setelah melakukan ritual pagi, dia pun segera berpakaian dan bergegas turun untuk makan pagi

sebuah kopi hangat sudah tersedia di atas meja bahkan asap nya pun masih mengebul

"Amora, kemarilah" panggil Andreas

perempuan berkulit coklat itu mendekat dan menundukkan kepalanya

"bagaimana dengan gadis yang ku bawa semalam? apa kau bertanya tentang keluarga nya atau tentang suami nya? dia mengatakan bahwa dia tidak memiliki seorang suami juga keluarga, apa kau percaya itu?" tanya Andreas

Amora mengangguk

"aku bertanya tentang suaminya, namun dia bilang jika dia menjadi korban pelecehan beberapa bulan yang lalu" ucap nya

Andreas mengerutkan keningnya heran

"korban pelecehan? bagaimana bisa? cepat panggil kan gadis itu, aku ingin bertanya sesuatu yang sedikit pribadi pada nya, aku ingin memastikan jika aku mengajak seorang perempuan yang tidak memiliki catatan kriminal" ucap Andreas

Amora kemudian berbalik dan mencari Angka di paviliun belakang

gadis itu sedang menyiram tanaman dan membersihkan halaman

"permisi nona, tuan memanggil mu segera" ucap Amora

angka Tersenyum dan melangkah masuk menghadap Andreas

gadis itu menundukkan kepalanya

"Anda memanggil ku tuan" tanya nya

Andreas menatap gadis cantik tersebut

"duduklah" ucap nya

angka menurut, gadis itu langsung duduk di hadapan pria itu

Andreas menyeruput kopi hitam nya kemudian kembali menatap wajah angka

"ku dengar dari Amora bahwa kau korban pelecehan, benarkah itu? maaf aku hanya ingin memastikan jika aku tidak mempekerjakan orang yang salah" ucap nya

Angka menghela nafas panjang

"sejujurnya aku tidak ingin membuka luka lama ku, tapi apa yang kau katakan adalah kebenaran nya, seseorang memperkosa ku dan membuat ku hamil seperti ini, bodoh nya lagi aku tidak tahu siapa pria tersebut" ucap angka

Andreas mengerutkan keningnya heran

"bagaimana bisa? apa kau tidak menjerit? maksud ku.. kau tidak melaporkan kejadian tersebut pada pihak yang berwajib?" tanya nya

angka menggeleng kan kepalanya

"aku tidak berani saat itu, yang aku ingat jika aku di pukul oleh seseorang dan membuat ku pingsan, saat aku terbangun pagi hari...aku sudah berada di ruangan kamar bersama dengan pria yang tidak ku kenal, aku takut dan buru-buru pergi dari kamar itu, hal yang paling menyakitkan adalah..pria itu merenggut kesucian ku untuk pertama kalinya" Isak Angka sambil mengelus perut buncit nya

Andreas menatap iba gadis cantik tersebut, paras wajah nya sangat cantik..bibir nya pun berwarna pink seperti buah Cherry

bajingan mana yang tega melakukan tindakan kriminal pada gadis selugu ini ? batin Andreas

"baiklah..kurasa cukup, aku bertanya hal ini hanya untuk memastikan bahwa aku mempekerjakan orang yang tepat dan tidak tersandung kasus kriminal, sekarang kau bisa tetap di sini dan. bekerja dengan tenang, oh..aku lupa, berapa usia mu" tanya Andreas

"aku? usia ku 24 tahun" ucap Angka

"kau blasteran?" tanya Andreas lagi

gadis itu mengangguk sambil tertunduk namun air matanya menetes terus menerus dan membuat iba pria di hadapan nya

"tuan, boleh aku meminta tolong pada mu?" tanya angka

"katakan" sahut pria itu

"aku mengingat jika pria itu memiliki tato di punggung nya" ucap angka

Andreas mengerutkan keningnya heran

"tatto? bergambar apa?" tanya nya sambil menyeruput kopi hitam

"gambar naga emas" sahut gadis itu

Andreas memuncratkan kopi hitam tersebut dari mulutnya dan buru-buru membasuh nya dengan tissue

"tunggu, tatto naga emas?" ulang Andreas

angka mengangguk

"apa kau ingat nama hotel nya?" tanya Andreas lagi

"Crystalis hotel jalan flower" ucap Angka

Andreas membelalakkan matanya sempurna kemudian beranjak pergi kedalam ruangan kerja nya lalu meraih kunci mobil di dalam laci

pria tersebut segera pergi menuju mobilnya kemudian mengendarai mobil tersebut dengan kecepatan tinggi

Angka mengerutkan keningnya heran, pasal nya pria itu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun

_______

Plakkkk

sebuah tamparan mendarat di pipi pria bertubuh gempal dan berkulit hitam

"ku tanya sekali lagi? apa kau menculik seorang gadis beberapa bulan lalu untuk memuaskan hasrat ku?" tanya Andreas dengan tatapan tajam

pria bertubuh gempal itu menundukkan pandangan nya saat Andreas mencengkeram kuat kerah bajunya

"maaf tuan, kau meminta pada kami seorang gadis muda dan suci...kami tidak menemukan nya di klub, sementara kau sudah membayar kami cukup banyak untuk seorang gadis yang masih murni, lalu aku menemukan gadis cantik yang sedang duduk di halte bus sendirian... seperti nya di baru saja pulang kerja, kemudian aku dan Hugo membawanya untuk mu" ucap pria gempal tersebut ketakutan

bugh

Andreas memukul perut pria tersebut dan membuat nya tersungkur di lantai

"sialan... bisa-bisa nya kau menculik seorang gadis dan membuat nya hancur" geram Andreas

"maafkan kami tuan" ujar pria itu lagi

Andreas menendang perut pria tersebut kemudian pergi dari rumah kumuh milik pria gempal dan hitam itu

"sial...jika gadis itu benar, maka bayi itu adalah anak ku! ck... menyebalkan, saat itu aku mabuk berat dan tidak hafal dengan wajah nya, arggghhh Brengsek" geram Andreas kesal kemudian masuk kedalam mobil nya dan kembali mengendarai nya dengan kecepatan tinggi

"aku harus menutupi kebenaran ini dari Angka, aku tidak mau jika gadis itu mengetahui jika akulah pria yang dia maksud" gumam nya kesal

sejujurnya Andreas belum siap mendapatkan seorang bayi, dia masih menginginkan hidup bebas seperti burung kemanapun mereka bisa pergi.

jika angka sampai mengetahui bahwa bayi yang dikandung adalah putranya maka Andreas harus mengakui hal itu meskipun dia tidak ingin,

tapi untuk sementara dia harus menyembunyikan kebenaran ini dari gadis tersebut... sampai dia menemukan cara untuk membuat angka keluar dari rumahnya bersama dengan bayinya itu.

ini adalah tindakan ceroboh yang baru pertama kali Andreas dilakukan, dia telah bercinta dengan perempuan yang tidak pernah dia kenal sebelumnya dan itu karena pula anak buahnya yang sangat bodoh.

Andreas harus membalas tindakan ceroboh itu kepada anak buahnya dan memberikan hukuman yang setimpal pada mereka.

pria itu kemudian mematikan shower lalu memakai pakaiannya, dan duduk di sofa sambil menyalakan sebatang rokok kemudian mengumpulkan asapnya ke udara

ini adalah hari yang buruk serta tahun yang bagian karena dia telah mengetahui sesuatu yang tidak pernah dia inginkan.

pria itu kemudian berdiri dan membuka jendela kamarnya sambil mengepul kan asap rokok udara, berharap rokok tersebut sedikit memberikan ketenangan bagi hatinya.

Nächstes Kapitel