"Hm."
Jantungku berdebar hingga melambat perlahan. Lalu kesadaranku hilang hingga ke tempat tujuan.
"Acie ... Acie, Sayang."
Tahu-tahu Mike menepuk bahuku karena destinasi pantai sudah dekat. Dia bilang museumnya nanti di akhir saja."
"Hnngh ... di mana ini, Phi?"
"Pattaya."
"Kenapa cepat sekali," gumamku sambil menatap sekitar.
Aku pun keluar diikuti Mike usai memparkir mobilnya. Memang makin pusing karena cuaca terik, beda dengan tadi malam. Kudengar sayup-sayup Mike menelepon Peter di sebelahku. Dia tampak serius. Sementara aku mencopot sepatu untuk merasakan pasir pantai.
"Iya, tolong jemput Gabby hari ini. Aku sedang bersama istriku."
"Baik, Tuan."
"Bilang cake-nya dibelikan waktu kami pulang."
"Siap."
Aku pun berjalan dengan senyum mulai terbit di wajahku. Ini benar-benar membuat mood-ku membaik, meski bumi kadang rasanya berputar.
"Acie—! Hei, tunggu dulu!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com