Ingin rasanya memejamkan mata. Hanya saja, Naura harus mencari bahan untuk mengerjakan tugasnya. Ken mengantar Naura ke perpustakaan dan menemaninya belajar.
Naura menjinjitkan kakinya. Ia ingin mengambil buku yang terletak di rak atas. Ken dari belakang merangkul pinggang Naura dan mengambilkan buku itu.
"Apa mulutmu hanya dijadikan sebagai pajangan?" bisik Ken.
Naura menutup telinganya yang terkena hembusan nafas Ken. "Berhentilah berbisik," kata Naura.
"Eh? Wajahmu memerah. Apa kau sedang bergairah?" goda Ken.
"Cih! Dasar mesum. Awas, aku mau duduk!"
Sret!
Ken menarik tangan Naura. Ia tidak membiarkan Naura berjalan ke tempat keramaian.
"Kita duduk di atas lantai sini saja sambil lihat ke arah jendela," ujar Ken.
"Tapi..."
"Di sana banyak orang dan aku kurang nyaman," rayu Ken.
"Baiklah. Kita duduk saja di atas lantai."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com