Rasa kantuk Liana rasanya sudah semakin menjadi-jadi. Ingin rasanya ia langsung melayang saja di udara lalu sampai dengan sendirinya ke kamar sambil tidur. Tapi itu tidak mungkin, karena dia tidak punya kekuatan seperti Daniel ataupun Harry.
"Astaga kenapa bisa seperti ini?" tanya Liana. Dia tanpa henti menguap sedari tadi.
Dirinya berjalan tanpa arah, sekedar memeriksa kalau tidak ada lagi orang di kawasan belajar Tummulotary Academy tersebut. Ia sempat berpapasan dengan Profesor Dio dan Profesor Bella. Mereka menyuruh Liana agar segera beristirahat, tapi Liana menyanggah karena masih ada beberapa lorong yang belum ia periksa.
Dan sekarang Liana malah melewati lorong lain. Dia tidak sadar kemana arah kakinya melangkah membawa dirinya. Hingga kini ia sampai ke kawasan lantai lima belas. Lima belas bayangkan! begitu rajinnya Liana berjalan sampai atas sana.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com